TOKYO, KabarSDGs – RS Kanker Dharmais, sebagai pusat kanker nasional, berkomitmen untuk menyediakan layanan terapi kanker mutakhir yang disebut Proton Beam Therapy (Terapi Sinar Proton) bagi masyarakat Indonesia. Terapi sinar proton menggunakan radiasi yang secara spesifik menghancurkan sel-sel tumor tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya, sehingga efek sampingnya pada pasien dapat diminimalkan.
Untuk merealisasikan hal ini, RS Kanker Dharmais telah menjalin kerjasama dengan Medipolis Proton Therapy and Research Center Jepang. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Direktur Utama RS Kanker Dharmais, Soeko Nindito, dan Direktur Utama Medipolis Proton Therapy and Research Center, Ryoichi Nagata, pada tanggal 4 Juli 2023 di Tokyo.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, dan Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar RI, John Boestami, hadir sebagai saksi dalam penandatanganan tersebut. Dari pihak Jepang, Direktur Asuransi Kesehatan Pekerja Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan, Mamoru Yamashita, serta Direktur Eksekutif Medik Unggulan, Eriya Kitano, juga turut hadir.
“Teknologi dalam bidang kanker berkembang sangat pesat dan canggih. Kami akan berusaha secara aktif untuk menjalin kerjasama ini agar penderita kanker di Indonesia dapat mendapatkan pengobatan kanker terkini yang ada di dunia,” ujar Soeko Nindito dalam siaran tertulisnya.
Selain itu, ia menjelaskan, kerjasama ini akan menjadi sarana untuk mentransfer teknologi, pengetahuan, dan kapasitas agar RS Kanker Dharmais dapat membangun fasilitas terapi sinar proton di Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan menegaskan pentingnya Indonesia memiliki fasilitas terapi sinar proton.
“Terapi sinar proton telah dikembangkan selama lebih dari 50 tahun, dan lebih dari 100 institusi di dunia, termasuk Jepang, Korea, Taiwan, India, Thailand, dan Singapura, telah memilikinya,” ungkap Dante.
Ia menerangkan, kemitraan antara Medipolis dan Dharmais tidak hanya mewujudkan komitmen kedua institusi dalam menyediakan layanan terapi kanker tercanggih, tetapi juga mempererat persaudaraan antara Jepang dan Indonesia.
Bersamaan dengan penandatanganan, tim dari RS Kanker Dharmais telah mengunjungi fasilitas terapi sinar proton Medipolis di kota Ibusuki, Kagoshima, Jepang. Tim tersebut terdiri dari dokter, fisikawan medis, dan manajemen yang mempelajari cara Medipolis memberikan pelayanan kepada pasien kanker dari Jepang dan berbagai negara lainnya.
Selanjutnya, Tim RS Kanker Dharmais akan secara berkala mengirimkan dokter dan tenaga ahli ke Medipolis untuk menjalani pelatihan, sejalan dengan rencana pembangunan fasilitas terapi sinar proton di Indonesia.
Discussion about this post