JAKARTA, KabarSDGs — Deputi Direktur Seameo Qitep in Language (SEAQIL) Misbah Fikrianto menyatakan perlu pendekatan sistem dan kerja sama untuk meningkatkan literasi membaca dan menulis.
“Jadi, disini pentingnya dukungan semua pihak untuk memajukan literasi. Peran dan kontribusi semua pihak diseluruh wilayah Indonesia menjadi langkah strategis untuk mempercepat peningkatan literasi,” jelas Misbah dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (25/5/2021).
Menurut dia, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempercepat peningkatan literasi membaca dan menulis, yaitu: dorongan kebijakan yang lebih spesifik terhadap peningkatan literasi, program pelaksanaan literasi di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan tahapan penyadaran, pembiasaan, dan pembudayaan.
“Selain itu, perlunya kampanye literasi untuk memberikan sosialisasi dan dorongan kepada pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, pelajar, dan pemangku kepentingan,” jelasnya.
Misbah menggambarkan strategi peningkatan literasi dapat dilakukan melalui hal-hal yang kecil, sesuai dengan minat, dilakukan secara berulang, pembiasaan, pembudayaan, dan terwujudnya ekosistem literasi nasional. Kerja sama semua pihak menjadi upaya harmonis dan sinergis untuk memberikan pengaruh terhadap program-program literasi di sekolah.
Dia menyebut salah satu yang dapat dilaksanakan untuk program literasi, yaitu Klub Literasi Sekolah (KLS).
Farah sebagai Tim Panitia Klub Literasi Sekolah menjelaskan manfaat positif kegiatan ini yang dilaksanakan dengan melibatkan mahasiswa, guru, dan siswa. Klub Literasi Sekolah memberikan media ekspresi literasi melalui 3 peminatan, yaitu jurnalistik, drama, dan karya sastra.
Salah satu peserta, Ahmad Ridho dari mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengatakan, Bagaimana upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa yang berbeda-beda, terutama yang memiliki keunggulan auditori dan visual, apakah pendekatannya sama.
“Pada langkah awal, kita melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui kebutuhan dan potensi siswa. Hasil analisis tersebut menjadi acuan untuk kita melakukan desain program literasi,” katanya.
Dalam diskusi tanya jawab juga, beberapa peserta berharap untuk peningkatan literasi ini dapat dilaksanakan lebih luas dan semua jenjang.
Misbah memberikan penguatan bahwa peningkatan literasi dilakukan secara komprehensif dan dengan menampilkan beberapa kampanye literasi. Kampanye ini mengusung tagline Merdeka Literasi Indonesia, Literasi Maju Bangsa Sejahtera. Kampanye literasi dilakukan melalui berbagai media dan tools yang ada, sehingga memberikan pesan sesuai dengan target sasaran yang sesuai.
Secara bertahap, kata Misbah, jangkauan dan cakupan pengembangan literasi dapat lebih variatif dan kolaboratif. Program literasi nasional memberikan langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran, keterlibatan, dan aksi untuk Gerakan Literasi di Indonesia.
Sebelumnya dalam webinar yang mengambil tema “Strategi Peningkatan Literasi membaca dan Menulis” berkaitan dengan Pengembangan Literasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi fokus pada peningkatan literasi, numerasi, dan karakter, Misbah mengajak semua pihak untuk melakukan peran dan tugasnya sesuai dengan domainnya, sehingga tanggungjawab kolektif dan kemajuan Bersama yang dapat dicapai.
Dia berharap, gagasan perubahan untuk peningkatan literasi di Indonesia memberikan manfaat dan berdampak luas serta memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara Indonesia.
Discussion about this post