Yogyakarta, KabarSDGs – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menekankan, pentingnya sertifikasi kompetensi bagi pelaku subsektor kuliner, khususnya bagi profesi barista di destinasi-destinasi super prioritas di Indonesia.
Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh mengatakan, sertifikasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan tersertifikasi.
Sertifikasi penting dilakukan untuk barista pada rentang usia remaja maupun usia dewasa. Terlebih pascapandemi COVID-19, banyak pelaku ekonomi kreatif yang membutuhkan lapangan kerja.
Pembatasan kegiatan penduduk dalam suatu wilayah membuat usaha dan mata pencarian masyarakat menjadi terbatas. Hal ini menyebabkan pemutusan hubungan kerja, bertambahnya pengangguran di Indonesia, dan tingkat stres yang tinggi.
“Maka diperlukan mindset untuk mengerahkan energi kita agar ditemukan solusi dari masalah ini,” kata Frans.
Kemenparekraf pun berkolaborasi dengan LSP Parsi (Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata dan Spa Indonesia), untuk sertifikasi kompetensi bagi 2.000 asesi pada sektor ekonomi kreatif di 5
Destinasi Super Prioritas (DSP), 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), atau wilayah penyangganya untuk tujuh subsektor ekonomi kreatif yaitu kuliner, kriya, fesyen, kreator film dan televisi, musik, fotografi, dan animedia.
Pihaknya mengalokasikan LSP Parsi sejumlah 200 asesi. LSP Parsi sudah melakukan sejumlah 50 asesi di Lombok, kemudian hari ini sejumlah 100 asesi di Yogyakarta, dan yang akan datang sejumlah 50 asesi di Toba.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan SDM ekonomi kreatif yang dapat membangkitkan perekonomian Indonesia, khususnya di Yogyakarta,” katanya.
Sertifikasi ini, lanjut Frans, juga memiliki peranan penting dalam pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) di Indonesia.
Hal ini bisa menjadi pintu gerbang dalam pencapaian pilar ekonomi berkelanjutan dengan menciptakan tenaga kerja yang kompeten.
“Kemenparekraf terus mendorong para LSP ekonomi kreatif untuk mengadakan kegiatan seperti ini sehingga kita bisa berkolaborasi dalam sinergi membangun Indonesia maju,” tutup Frans.
Sertifikasi yang dilaksanakan pada 26-27 April 2022 ini juga dihadiri oleh Direktur Standardisasi Kompetensi Kemenparekraf/Baparekraf, Titik Lestari; dan Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo.
Discussion about this post