MAUMERE, KabarSDGs – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memastikan penanganan darurat warga korban bencana banjir dan longsor terdampak Siklon Tropis Seroja di Kabupaten Lembata, Alor, dan Adonara diupayakan optimal.
Doni yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menginstruksikan kepada kepala daerah setempat untuk melakukan penanganan prioritas terhadap kelompok rentan, seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan disabilitas.
“Agar lebih optimal penanganan darurat pascabencana, BNPB mengerahkan sejumlah helikopter, SAR Dog, dan personel untuk membantu pemerintah daerah. Bantuan logistik pun terus dikirimkan BNPB melalui udara. Selain itu, dukungan penuh dari TNI, Polri dan kementerian dan lembaga sangat membantu dalam percepatan penanganan darurat,” kata Doni, Jumat (9/4/2021).
Menurut dia, pelayanan kebutuhan dasar diberikan oleh berbagai pihak, seperti pengoperasian dapur umum oleh Tagana, TNI dan BPBD, kemudian penyediaan tenda-tenda keluarga serta pelayanan medis kepada warga yang mengalami luka-luka.
Saat berada di NTT, Doni juga menyempatkan diri untuk melihat kondisi dapur umum, pelayanan kesehatan dan pos pengungsian. Hal ini menjadi penting, mengingat dalam kondisi darurat banyak warga yang terdampak perlu mendapatkan bantuan yang maksimal.
Menyikapi upaya untuk menghindari Covid-19, Doni menginstruksikan untuk mengurangi kerumunan warga terdampak di pos pengungsian.
“BNPB akan memberikan dana tunggu hunian sehinga mereka dapat memanfaatkan untuk menyewa tempat tinggal yang layak. Dana tersebut digunakan untuk menyewa tempat tinggal atau rumah keluarga terdekat sebagai hunian sementara yaitu sebesar Rp 500 ribu per bulan,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.
Bagi anak-anak yang mengalami trauma, kata Raditya, BNPB juga berpesan untuk penyelenggaraan proses penyembuhan pascatrauma sehingga mereka bisa melanjutkan hidup tanpa ada bayang-bayang kejadian tersebut.
Discussion about this post