JAKARTA, KabarSDGs — Pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 124 triliun bagi koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Anggaran tersebut mencakup insentif pajak, relaksasi dan restrukturisasi kredit dan perluasan modal kerja UMKM untuk menekan dampak pandemi, khususnya pada masyarakat menengah ke bawah.
“Dana bantuan sudah tersalurkan sekitar 24 persen dari total dana bantuan. Target kita di akhir bulan Juli ini bisa 50 persen, sedangkan target alokasi keseluruhan sebelum bulan September 2020,” jelas Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berdialog di Media Center Gugus Tugas di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7).
Menurut dia, pembagian anggaran secara merinci dari masing-masing aspek, di antaranya insentif pajak, relaksasi dan restrukturasi kredit, serta perluasan modal kerja UMKM.
Dalam aspek insentif pajak, kata Teten, target alokasi anggaran sebesar Rp 2,4 triliun relaksasi dan restrukturisasi sebesar Rp 114,06 triliun. Sementara perluasan modal kerja UMKM sebesar Rp 7 triliun.
Teten menjelaskan seluruh dana bantuan UMKM disalurkan melalui perbankan, BPD, BPR, koperasi simpan pinjam dan koperasi melalui LPDB.
“Yang saya pegang langsung adalah sekarang 1 triliun itu untuk koperasi. Nah sekarang kita salurkan lewat lembaga dana bergulir di tempat kami. Kami bisa memberikan bantuan modal kerja bagi koperasi sampai Rp 100 miliar. Jadi, silahkan saja mengajukan.” jelas Teten.
Kementerian Koperasi dan UKM pun berusaha mendampingi koperasi dalam melakukan adaptasi bisnis dan melakukan atau melahirkan inovasi produk sesuai dengan permintaan pasar.
“Yang kita coba dampingi diawal itu bagaimana mereka melakukan adaptasi bisnis, dan inovasi produk disesuaikan dengan permintaan market,” ujar Teten.
Dia menjelaskan pascapandemi Covid-19 kebutuhan belanja masyarakt terbatas pada kebutuhan pokok dan alat perlindungan diri. Oleh karena itu, pemerintah membantu Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk memproduksi APD dan alat kesehatan lainnya, seperti masker.
“Waktu itu kita coba dampingi supaya mereka bikin masker, masker kain. Kami carikan juga bahan bakunya, kami carikan juga offtakernya,” ucap Teten.
Discussion about this post