MALUKU BARAT DAYA, KabarSDGs – Pemerintah telah memutuskan bahwa pembangunan perbatasan merupakan prioritas nasional, dengan perbatasan negara sebagai wajah bangsa dan simbol kemajuan Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD dalam Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) tahun 2023 di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya pada 15 Juni 2023.
“Presiden menginginkan kehadiran negara di perbatasan agar masyarakat Indonesia di sana merasakan dampak pembangunan nasional dan menjadi bangga sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya dalam siaran tertulisnya.
Dalam rangka itu, Mahfud berkunjung ke Pulau Meatimiarang setelah berangkat dari Pulau Moa. Di sana, ia melakukan pemantauan udara dengan menggunakan Helikopter AW169, serta menyambangi Satgas Pengamanan Pulau Terluar (Pamputer) dan masyarakat setempat, sambil memberikan bantuan.
“Presiden sangat memperhatikan pembangunan perbatasan. BNPP siap membawa dampak pembangunan nasional ke Kabupaten Maluku Barat Daya dan masyarakat di perbatasan, termasuk di Pulau Leti, Pulau Meatimiarang, Pulau Kisar, dan Pulau Lirang,” ungkapnya,
Mahfud MD juga mengucapkan apresiasi atas langkah-langkah nyata yang dilakukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah perbatasan dalam membangun dan mengelola perbatasan.
Pada tahun 2023, Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar 7,717 triliun Rupiah lebih untuk pembangunan perbatasan di 15 provinsi, 54 kabupaten/kota, dan 222 kecamatan Lokasi Prioritas, termasuk di wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya. Mahfud mengajak semua pihak untuk mengawal penggunaan alokasi anggaran tersebut agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan mempercepat kemajuan pembangunan perbatasan.
“Upaya bertahap pemerintah dalam membangun perbatasan telah berhasil mengubah wajah perbatasan Indonesia menjadi lebih baik. Pembangunan infrastruktur dasar, pemenuhan sarana dan prasarana layanan sosial dasar, serta pengembangan ekonomi masyarakat dan pengelolaan sumber daya dan potensi kawasan merupakan langkah progresif untuk mengatasi keterisolasian dan ketertinggalan,” jelsnya.
Menurut Mahfud MD, kehadiran negara di perbatasan dan pembangunan Indonesia dari pinggiran dapat menciptakan perbatasan yang aman, berdaulat, dan berdaya saing. Ia juga mengajak semua pihak untuk percaya bahwa pembangunan perbatasan yang merata dapat menyatukan Indonesia, memperkuat kedaulatan, dan meningkatkan peradaban.
Discussion about this post