JAKARTA, KabarSDGs — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat siap melayani kegiatan ekspor impor perdananya pada Desember 2020.
“Harapannya Desember nanti kita akan gunakan pertama kali sebagai car terminal yang digunakan untuk ekspor dan impor mobil. Sambil kami juga terus melanjutkan pembangunan tahap berikutnya,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis diterima KabarSDGs, Selasa (17/11/2020).
Saat ini, katanya, Pelabuhan Patimban tengah dalam proses penyelesaian tahap satu yaitu penyelesaian Terminal Peti Kemas seluas 35 hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs dan Terminal Kendaraan seluas 25 hektare dengan kapasitas 218.000 CBU.
Sementara, yang sudah siap dimanfaatkan — Dermaga Kendaraan seluas 350 m x 33 m dengan kapasitas 218.000 CBU. Dari sisi akses jalan, sudah siap dioperasikan juga jalan akses sepanjang 8,2 kilometer dari jalan raya Pantura yang telah diselesaikan pembangunannya oleh Kementerian PUPR.
Budi menyampaikan, pada 2021 akan segera dimulai pembangunan selanjutnya, yaitu pengerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 hektare dengan kapasitas kumulatif 3,75 juta TEus dan Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif 600.000 CBU serta Terminal RoRo seluas 200 meter.
“Secara jangka panjang, tahun 2027 diharapkan Patimban akan menjadi pelabuhan besar yang difungsikan untuk kegiatan ekspor industri otomotif dan logistik dari Indonesia ke luar negeri yang tentunya tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, namun juga secara nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam perekonomian global,” ujarnya.
Selain pembangunan fisik pelabuhan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga melakukan beberapa program pendukung keselamatan dan kelancaran, baik di sisi laut maupun darat, diantaranya pemasangan sarana alat bantu navigasi pelayaran, pengkajian dan pengesahan ISPS (International Ship and Port Facility Security), dan penyediaan CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure).
Selain itu, katanya, optimalisasi penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas, pengaturan ulang fase Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), pembangunan serta pemasangan dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan sepanjang jalan nasional menuju akses Pelabuhan Patimban dan fasilitas penunjang lainnya.
“Kemenhub juga berfokus pada aspek sosial yaitu dampak dari pembangunan pelabuhan ini terhadap mata pencaharian masyarakat dan nelayan di sekitar Patimban,” jelasnya.
Beberapa program yang telah dilakukan berupa pemberian bantuan kapal yang muatannya lebih dari 15 GT, agar para nelayan dapat melaut dengan kapasitas besar dan jarak yang lebih jauh.
“Selain itu dilakukan pembentukan koperasi usaha bersama untuk nelayan agar dapat memperluas kerja sama dan usaha,” ujar Budi Karya. YAUMAL HUTASUHUT
Discussion about this post