Bengkulu, Kabar SDGs – Menjelang perayaan Idul Fitri, kegiatan mencari uang baru menjadi semakin populer di kalangan masyarakat. Untuk memenuhi permintaan ini, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu meluncurkan inisiatif SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri) 2025 yang mengusung tema “Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah”. Pada tahun ini, BI menyediakan uang dalam kondisi baik sebesar Rp1,95 triliun, sedangkan estimasi kebutuhan bagi masyarakat Bengkulu diprediksi mencapai Rp1,80 triliun atau setara dengan 108,6% dari total perkiraan kebutuhan.
Inisiatif SERAMBI diadakan secara nasional dari tanggal 3 Maret sampai 27 Maret 2025. Sementara itu, di Bengkulu, program layanan penukaran uang baru sudah dimulai sejak tanggal 4 Maret 2025. BI meluncurkan enam unit mobil kas keliling, berkolaborasi dengan Bank Bengkulu, Bank Mandiri, BRI, BTN, dan BNI, untuk mencapai beberapa lokasi strategis.
“Kami berkomitmen untuk memastikan masyarakat Bengkulu memiliki akses terhadap uang dalam kondisi baik dan cukup untuk kebutuhan Lebaran,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat.
Bank Indonesia telah menentukan sejumlah lokasi strategis untuk memudahkan masyarakat melakukan penukaran uang baru, di antaranya adalah:
- Layanan Kas Terpadu di Tempat Ibadah & Pusat Perbelanjaan: Masjid Jamik, Masjid At-Taqwa, Masjid Baitul Izzah, dan Bencoolen Mall.
- Layanan Kas Ritel Yang Peduli Mudik:
Bandara Fatmawati dan Rest Area Tol Km 58 (menuju Taba Penanjung – Bengkulu). - Layanan Kas Terpadu di View Tower.
- Tiga puluh loket Perwakilan Bank Indonesia yang tersebar di seluruh area kerja BI Bengkulu.
Masyarakat dapat menukarkan uang baru dengan batas maksimum Rp4,3 juta per orang setiap hari. Pada kesempatan yang sama, Wahyu mengajak masyarakat untuk lebih menghargai Rupiah sebagai lambang kedaulatan negara.
“Cintailah dan banggakan Rupiah dengan menghindari perilaku seperti melipat, mencoret, meremas, menstaples, atau membasahi uang tersebut. Kami juga mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap uang palsu dengan menerapkan metode 3D: Dilihat, Diraba, dan Diterawang,” tegasnya.
Melalui program ini, BI berharap kebutuhan akan uang layak edar selama Ramadan dan Idul Fitri dapat terpenuhi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memelihara kualitas dan keamanan Rupiah.
Discussion about this post