JAKARTA, KabarSDGs – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemaparekraf) menyebutkan, untuk menghidupkan kembali pariwisata di Bali diperlukan sinergi dari sejumlah pihak.
Sekretaris (Kemaparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengungkapkan pihaknya tetap bisa berjalan sendiri, harus ada koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah, terkait serta kesiapan penerapan protokol kesehatan yang memenuhi standar setiap destinasi.
“Untuk kepentingan itu Kemenparekraf bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Organisasi Pariwisata PBB (UNWTO) membahas upaya pembukaan kembali perjalanan wisata internasional ke Bali,” kata Ni Wayan Giri dalam keterangan tertulisnya yang diterima KabarSDGs, Jumat (11/12/2020).
Sejauh ini, kata Ni Wayan Giri , dalam rangka persiapan untuk pembukaan perjalanan bagi wisatawan mancanegara, Kemenparekraf telah mengeluarkan panduan protokol kesehatan berbasis CHSE (_Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability_) untuk industri pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti hotel, restoran, pelaksanaan kegiatan event, MICE, dan industri kreatif lainnya.
Selain itu, Kemenparekraf menargetkan sebanyak 6.606 pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif tersertifikasi InDOnesia CARE atau disingkat I DO CARE untuk pelaku usaha yang dengan komitmen kuat dalam menerapkan protokol kesehatan CHSE.
“Untuk Bali, ditargetkan sebanyak 1.000 pelaku usaha yang mendaftar. Sampai saat ini telah ada 666 pelaku usaha yang sudah selesai disertifikasi secara gratis, terdiri dari 313 hotel dan 353 non-hotel,” ujar Ni Wayan Giri.
Ni Wayan Giri berharap seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang tergabung di dalam unsur pentahelix, yaitu akademisi, bisnis, community, goverment, dan media dapat saling mendukung dalam penerapan protokol kesehatan.
“sehingga dapat meningkatkan keyakinan wisatawan untuk berkunjung kembali ke Indonesia. Kehadiran pejabat UNWTO secara langsung ke Bali adalah bukti nyata, tahapan persiapan pembukaan kembali Bali untuk wisatawan internasional telah dilaksanakan dengan benar,” ujarnya. YAUMAL HUTASUHUT
Discussion about this post