JAKARTA, KabarSDGs — Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives ( CISDI) menyebutkan, akan terjadi pelonjakan permintaan pelayanan kesehatan dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akibat pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Pembina CISDI Diah Saminarsih menjelaskan, Covid-19 yang merebak membuat peserta JKN mengurungkan niatnya untuk mengakses layanan kesehatan.
“Setelah pandemi (berakhir) nanti kita harus mengantisipasi pengeluaran akan melonjak karena, yang terjadi karena layanan yang tertunda,” kata Diah saat konperensi pers secara daring, Jakarta, Jumat (22/10/2020).
Berdasarkan catatan CISDI, pada triwulan pertama 2020 telah terjadi penurunan pemanfaatan layanan JKN, seperti pemeriksaan lanjutan kesehatan peserta dan rawat inap.
Oleh karenanya, pemerintah diminta mempersiapkan anggaran prioritas untuk sejumlah pelayanan kesehatan seperti vaksin Covid-19, infrakstruktur -terutama untuk imunisasi, dana operasional sektor kesehatan, bantuan iuran untuk peserta mandiri kelas III JKN, dan program penurunan angka stunting dan TBC.
Selain berdampak pada pelayanan kesehatan, wabah Covid-19 juga mempengaruhi jumlah peserta JKN. Menurut catatan CISDI, 2,92-5,23 juta orang akan kehilangan pekerjaan.
“Dan itu berpotensi untuk mengurangi anggota JKN sebesar 6,5 – 11, 6 juta anggota JKN dan konsekuensinya tentu berpotensi mengurangi penurunan pendapat antara Rp 4,2 triliun — Rp 6,48 triliun,” jelas Diah. YAUMAL HUTASUHUT
Discussion about this post