oleh: Dr. Misbah Fikrianto, MSi., MM*
Perkembangan dan peningkatan kualitas sumber daya (SDM) manusia kunci pembangunan di Indonesia. Karenanya, hal ini menjadi fokus kebijakan pemerintah. Sebab, kemajuan bangsa sangat didukung oleh kemajuan sektor pendidikan yang menghasilkan SDM yang berdaya saing. Berkaitan peringatan 75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pemerintah mengusung tema Indonesia Maju.
Melihat rancangan APBN tahun 2021, kita melihat sektor pendidikan tetap menjadi prioritas yang harus direalisasikan ke arah perubahan positif yang terjadi di masyarakat. Salah satu kebijakan Merdeka Belajar; Kampus Merdeka yaitu memberikan hak selama 3 semester diluar program studinya. Kampus Merdeka mendorong terjadi kolaborasi dan integrasi yang baik antarperguruan tinggi di Indonesia.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, didalamnya memberikan contoh-contoh kegiatan yang dapat dilakukan mahasiswa, diantaranya: Magang, Pertukaran Pelajar, Wirausaha, Proyek Desa, Proyek Independen, Penelitian, dan lainnya.
Harapannya, perguruan tinggi dapat mendorong mahasiswanya lebih kreatif dan inovatif untuk mengikuti berbagai kegiatan. Semua aktivitas kemahasiswaan dapat diusulkan untuk dikonversi ke dalam SKS mata kuliah. Semakin mahasiswa mendapatkan pengalaman, maka semakin berdaya saing SDM di Indonesia. Lulusan perguruan tinggi harus memiliki banyak pengalaman, jaringan, dan kemampuan kolaborasi yang baik.
Perguruan tinggi terus menerapkan kebijakan Merdeka Belajar; Kampus Merdeka mulai dari mahasiswa baru sampai kepada lulusan perguruan tinggi. Penerapan tersebut menjadi bukti bahwa terjadi perubahan pada proses pendidikan tinggi yang ada.
Prestasi Mahasiswa
Kita melihat pencapaian-pencapaian prestasi yang dilakukan melalui kegiatan daring sangat banyak dan meningkatkan kreativitas. Banyak prestasi mahasiswa yang diunggulkan dalam berbagai bidang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Peningkatan prestasi tersebut terus dilakukan sepanjang tahun.
Pada tahun 2020, sejumlah kompetisi, lomba mengalami penyesuaian, baik dari sisi waktu, metode, dan pelaksanaannya. Beberapa kegiatan baru dilaksanakan pada seleksi tahap satu, seperti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi, seleksi wilayah untuk Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, National University Debate Championship, Lomba Inovasi Digital Mahasiswa, dan kegiatan lainnya masih dalam tahap pendaftaran.
Peningkatan prestasi mahasiswa menjadi salah satu indikator kinerja utama perguruan tinggi dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2PT). Kebijakan tersebut sangat positif dan mendukung proses pencapaian prestasi melalui kompetisi/lomba-lomba/festival. Pada kegiatan kompetisi di jenjang pendidikan tinggi, proses perbaikan, akurasi, dan penambahan jenis kompetisi terus dilakukan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 tahun 2019 tentang Rincian Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, salah satu tugas Pusat Prestasi Nasional yaitu melaksanakan kompetisi akademik dan nonakademik, pencarian minat, bakat, prestasi peserta didik, melaksanakan pemberian penghargaan kepada satuan pendidikan dan peserta didik yang berprestasi, dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, bagaimana layanan pusat prestasi nasional dapat terus meningkat, terjadi perubahan, dan pengembangannya lebih luas lagi.
Tantangan yang Ada
Momentum hari kemerdekaan yang ke-75 tahun, Pidato Presiden Jokowi dalam sidang MPR, salah satunya mendorong sektor kesehatan yang lebih cepat, pemulihan COVID-19, dan peningkatan kapasitas SDM. Beberapa waktu lalu, uji klinis COVID-19 fase III sudah dilakukan di Unpad, hal ini membuktikan kualitas dokter dan tenaga kesehatan yang berkualitas. Pemulihan kondisi kesehatan masih menjadi perhatian yang besar pada tahun 2021.
Kualitas SDM sangat berkaitan dengan proses pendidikan. Dalam masa pandemik COVID-19, proses pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, diantaranya pembelajaran daring, pembelajaran jarak jauh, dan pembelajaran mandiri. Kualitas sumber daya manusia bukan hanya kualitas pengetahuan, namun kualitas perilaku/akhlak menjadi penting.
Sumber daya manusia yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal), harus terus diberikan fasilitasi, jaringan, dan layanan yang merata. Daerah yang berada di lokasi yang masih terbatas jaringannya, diperlukan dukungan untuk pengembangan jaringan. Keterlibatan semua pihak, termasuk sektor swasta sangat penting.
Tantangan yang terjadi, bukan hanya pemulihan kesehatan, ekenomi, tetapi juga pengembangan kualitas peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan stake holder dalam bidang SDM perlu ditingkatkan. Kondisi pandemik COVID-19 harus mendorong inovasi kinerja, inovasi ekonomi, dan inovasi proses pendidikan. Berjalannya proses pendidikan akan sangat relevan dengan tergeraknya ekonomi yang ada.
Kolaborasi Semua Pihak
Momentum peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 tahun menjadikan kita semua harus saling melakukan kolaborasi. Kekuatan bangsa Indonesia dengan memberikan ruang kolaborasi, sinergi, dan harmonisasi dengan stakeholder terkait termasuk pada kerja sama dalam sektor pendidikan.
Keberhasilan pendidikan terletak pada semua pihak dalam bidang pendidikan. Pendidikan tidak bisa bergantung hanya pada satu komponen, namun harus dengan partisipasi semua pihak, menggerakkan semua komponen standar nasional pendidikan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di daerah-daerah yang masih membutuhkan perhatian.
Penerapan teknologi menjadikan kita semua lebih mudah melakukan komunikasi. Hal tersebut memberikan ruang kepada semua pihak untuk melakukan kolaboratif secara virtual dan langsung. Kita menerapkan tiga literasi dalam revolusi industri 4.0, yaitu literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia. Adaptif teknologi harus didukung dengan kemampuan kerja sama dan tanggungjawab sosial. Kita selalu mengajak dan mendorong untuk maju bersama-sama. Mari kita berkolaborasi untuk memajukan bangsa Indonesia, terutama mendorong pendidikan yang bermutu. (Penulis adalah Analis Kebijakan Madya/Koordinator Prestasi Pendidikan Tinggi dan Pendidikan Khusus Pusat Prestasi Nasional)
Discussion about this post