JAKARTA, KabarSDGs – Indonesia dikenal tak hanya sebagai negara eksportir kopi, tetapi juga memiliki angka konsumsi kopi yang cukup tinggi di dalam negeri. Tingginya konsumsi kopi di Indonesia menyebabkan banyak warung kopi dan kafe buka di mana-mana dengan tren menjual biji kopi nusantara.
Minum kopi pun sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia, mulai dari masyarakat kota besar hingga di kota-kota kecil. Kafe dan warung kopi tak hanya menjual kopi, tapi juga mendukung tumbuhnya ekonomi kreatif. Namun sayangnya, angka ekspor kopi Indonesia melempem (menurun), Indonesia hanya memenuhi kebutuhan global sebanyak empat persen.
“Ini berarti kita tidak bisa memproduksi kopi sebaik Brazil dan Vietnam. Padahal, kita punya potensi yang sangat besar,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono, baru-baru ini.
Menurut Doni, varietas kopi Indonesia sangat unik di dunia internasional. Namun, karena penanamannya masih dilakukan secara tradisional, produktivitasnya masih rendah. Bank Indonesia mencoba mengatasi tantangan produksi kopi di Indonesia dari hulu ke hilir dengan melibatkan peran teknologi.
“Dari hulu kami bantu konservasi lahan dan air bersih, teknologi mesin giling, serta capacity building dengan melibatkan para pakar dan akademisi. Di hilir, kami bantu promosi di pasar internasional,” katanya.
Bank Indonesia juga menyasar kaum milenial untuk ikut mengembangkan potensi bisnis kopi Indonesia dengan membangun coffee edutourism. Selain itu, pelatihan dan kurasi dengan level internasional agar para milenial yang bergelut di bisnis kopi dapat bersaing secara global.
“Sudah ada 14 dari 62 binaan UMKM penghasil kopi yang melakukan ekspor. Selain itu, teman-teman milenial juga sudah beradaptasi selama pandemi dengan menjual produk kopinya lewat platform digital,” kata Doni.
Tahun ini, kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) menyapa pengunjung secara virtual pada 20-22 November 2020 dengan mengusung tema “UMKM Sahabat Milenial”. Pada seri ketiga, Bank Indonesia mengadakan acara Dialog Kopi “Kulak Kulik Nikmatnya Bisnis Kopi” bersama Speciality Coffee Association of Indonesia (SCAI). Selain itu, hadir pula ketua SCAI Syafrudin, ketua IPEBI Junanto Herdiawan, Co-Founder & CEO CeriTech Aldi Raharja, barista Yessylia Violin, serta aktor dan founder Filosofi Kopi Chicco Jerikho. (PULINA NITYAKANTI PRAMESI)
Discussion about this post