JAKARTA, KabarSDGs – Disabilitas bukan penghalang bagi seseorang untuk maju dan berkembang menjadi wirausaha. Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki usai penutupan Program Wirausaha Berbasis Kuliner Sahabat Tuli yang diselenggarakan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI), di Jakarta, Sabtu (5/9).
“Kita semua adalah sama. Saya bangga jika penyintas disabilitas bisa mandiri dan menjadi seorang wirausaha,” ujar Teten. Kementerian Koperasi dan UKM, kata dia, siap membantu melalui dukungan pelatihan keterampilan, model bisnis, pembiayaan, digitalisasi pasar maupun lainnya.
“Saya terharu dan memberi dukungan pada teman-teman Sahabat Tuli untuk menjadi entrepreneur dan saya siapkan modal untuk itu. Kita semua adalah sama, disabilitas bukanlah halangan bagi seseorang untuk bisa maju dan berusaha, apalagi dijaman sekarang kita bisa memanfaatkan IT dan sarana pendukung lainnya,” tutur MenkopUKM.
Dia memberi apresiasi kepada Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan, pendidikan, pembangunan, dan penguatan ekonomi kerakyatan melalui UMKM. “Pemerintah sadar tidak bisa sendirian mengembangkan UMKM, karena itu peran swasta maupun komunitas-komunitas seperti PTI sangatlah membantu UMKM,” ujar MenkopUKM.
Bantu Percepatan Pemulihan Ekonomi
Sementara itu, menurut Teten, sektor kuliner relatif bertahan dan tidak terpengaruh dengan kondisi pandemi COVID-19. Dia pun berharap sektor ini dapat menjadi andalan titik kehidupan serta memberi peningkatan cepat untuk memulihkan perekonomian nasional.
UMKM kuliner, kata dia, diharapkan mampu memenuhi standarisasi keamanan pangan (food safety) produk kuliner. Dalam hal ini industri pangan bertanggung jawab untuk menjaga mutu dan keamanan produk pangan.
Caranya dengan menggandeng dan berkolaborasi menggunakan platform yang telah dikembangkan beberapa komunitas mengolah kuliner yang mampu memberikan solusi dalam pandemi COVID-19 ini.
“UMKM kuliner juga perlu didorong untuk naik kelas. Kami di Kementerian Koperasi dan UKM mendorong dengan program-program yang diperlukan terutama di bidang kelembagaan, pembiayaan, SDM, produksi dan pemasaran dan lain-lain,” tambah MenkopUKM.
Salah seorang peserta pelatihan, Ali (23) Salah seorang penyintas tuna rungusekaligus peserta sealigus mengaku senang mendapatkan pelatihan membuat bakery, dan rencananya akan berwirausaha setelah mendapatkan ketrampilan membuat kue. “Saya seorang barista (peracik kopi) dan pintar membuat sambel. Kursus membuat bakery sangat bagus melengkapi cita-cita saya mendirikan cafe dilengkapi kue atau bakery sebagai pelengkap, namun saya terkendala modal membuka usaha ini,” ujar Ali.
Ketua Umum PTI Myra Winarko, menyebut Perempuan Tangguh Indonesia merupakan gerakan masif perempuan dalam membantu pemerintah mengatasi dampak Covid-19.
“Kami telah melakukan berbagai fase, mulai membagikan sembako, membangun dapur-dapur umum, men-support APDi tenaga medis di ratusan rumah sakit dan puskesmas, hingga membangun kerjasama dengan UKM.”
“Sekarang pada fase pemulihan ekonomi, dan kami memiliki program untuk pemulihan pada kelompok masyarakat paling rentan seperti penyandang cacat, nelayan, dan petani. Dana yang digalang tidak diberikan untuk keperluan konsumtif, tetapi diupayakan untuk memulai kembali usaha-usaha yang bisa sustainable,” tambahnya. (MULIA MUNTHE)
Discussion about this post