• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
10 Juli 2025
No Result
View All Result
Kabar SDGs
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home AKADEMIKA

YKAN dan Universitas Mulawarman Temukan Ribuan Jenis Tumbuhan yang Bisa Dikonsumsi Orang Utan

by SDGS Admin
20 Juni 2023
YKAN dan Universitas Mulawarman Temukan Ribuan Jenis Tumbuhan yang Bisa Dikonsumsi Orang Utan
35
SHARES
217
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs – Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bekerja sama dengan Universitas Mulawarman, telah ditemukan bahwa ada lebih dari 1.666 jenis tumbuhan yang dikonsumsi oleh orang utan. Ternyata, sebagian besar dari tumbuhan pakan orang utan tersebut juga memiliki khasiat sebagai obat dan sering digunakan oleh manusia.

Tingkat kemiripan genetika orang utan dengan manusia mencapai 97%. Saat ini, orang utan termasuk spesies yang terancam punah dan memiliki peran penting dalam pengembangan industri farmasi dan kesehatan di Indonesia.

BACA JUGA

Bayi Orangutan Jantan Lahir di Konservasi Kasang Kulim di Kampar

Bayi Orangutan Jantan Lahir di Konservasi Kasang Kulim di Kampar

27 Mei 2025
Utama Spice Bawa Misi Esensi Alam dan Tradisi Bali ke Dunia

Utama Spice Bawa Misi Esensi Alam dan Tradisi Bali ke Dunia

2 April 2025
Head Of Sustainability PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Henky Satrio Wibowo melakukan pra-pelepasliaran individu Orangutan di Badak Besar, Gugusan Pulau Salat, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Rabu (02/09/2024).

Sawit Sumbermas Salurkan Dana Sustainability di Kalimantan Tengah

4 Oktober 2024

Kajian ini dilakukan di Bentang Alam Wehea-Kelay, Kalimantan Timur, mulai November 2021 hingga Mei 2023. Hasil penelitian ini kemudian dipaparkan dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh YKAN dengan tema “Potensi Nutrisi dan Medisinal dari Jenis-jenis Tumbuhan Pakan Orangutan di Bentang Alam Wehea-Kelay” pada tanggal 20 Juni 2023 di Jakarta.

Diskusi tersebut dihadiri oleh para pemateri yang terdiri dari Prof. Dr. Irawan Wijaya Kusuma, Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Apt. Soepomo, S. Si., M.Si., Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda (STIKSAM), Prof. Dr. Raymond R. Tjandrawinata, Direktur Riset dan Pengembangan Dexa Group, serta Edy Sudiyono, Manajer Kemitraan Program Terestrial YKAN.

Bentang Alam Wehea-Kelay adalah salah satu habitat penting bagi flora dan fauna di Kalimantan. Di area tersebut terdapat sekitar 1.200 individu orang utan kalimantan (Pongo pygmaeus morio) dan lebih dari 1.500 jenis flora dan fauna. Sejak tahun 2003, YKAN telah bekerja sama dengan masyarakat lokal dan pemerintah untuk membangun pengelolaan kolaboratif di kawasan Hutan Lindung Wehea.

Manajer Kemitraan Program Terestrial YKAN, Edy Sudiyono menjelaskan, melindungi satwa kritis seperti orang utan bukan hanya tentang menjaga populasi mereka, tetapi juga mengenai potensi penelitian yang bisa memberikan manfaat bagi manusia.

“Tumbuhan yang dikonsumsi oleh orang utan memiliki potensi sebagai sumber bahan penelitian dan pengembangan dalam bidang obat-obatan dan pangan manusia. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keberadaan orang utan dan habitatnya,” ujarnya dalam siaran tertulisnya.

Kajian yang dilakukan di Bentang Alam Wehea-Kelay terhadap 59 jenis tumbuhan pakan orang utan menunjukkan bahwa lebih dari 50% dari tumbuhan tersebut juga digunakan secara tradisional oleh manusia. Prof. Dr. Irawan Wijaya Kusuma, peneliti dari Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman menjelaskan, tumbuhan-tumbuhan ini digunakan sebagai obat untuk melawan luka, infeksi, peradangan, sebagai suplemen, dan untuk berbagai keperluan lainnya.

“Salah satu contoh tumbuhan yang diteliti adalah Macaranga conifera, yang memiliki berbagai manfaat sebagai obat tradisional, seperti mengobati demam, batuk, peradangan, diare, dan sariawan,” ungkap Edy.

Di China, lanjutnya, tumbuhan ini bahkan telah dibudidayakan sebagai bahan baku minuman kesehatan. Penelitian juga menunjukkan bahwa tumbuhan ini mengandung antioksidan yang tinggi, sehingga berpotensi digunakan dalam terapi penyakit degeneratif seperti kanker.

“Hasil kajian ini sejalan dengan target pemerintah dalam Renstra Kemenkes RI 2020-2024 untuk mengembangkan bahan baku obat dalam negeri. Selain itu, tren global juga menunjukkan minat yang meningkat terhadap produk herbal sebagai alternatif terapi untuk kesehatan dan kecantikan,” jelasnya.

Direktur Riset dan Pengembangan Dexa Group, Dr. Raymond R. Tjandrawinata mengungkapkan, kekayaan hayati Indonesia merupakan modal penting untuk pengembangan obat modern asli Indonesia (OMAI) dan mendorong kemandirian dalam industri obat nasional.

“Dalam pengembangan produk dari tumbuhan pangan orang utan di Wehea-Kelay, penelitian difokuskan pada tumbuhan yang mudah tumbuh, tidak dilindungi atau terancam punah, dan memiliki potensi nutrisi dan medisinal. Dengan demikian, jika dibudidayakan dalam skala besar, tidak akan mengganggu ekosistem hutan itu sendiri,” terangnya.

Direktur Pengembangan dan Pemasaran YKAN, Ratih Loekito menambahkan, kolaborasi antara berbagai pihak menjadi kunci dalam upaya konservasi di Indonesia.

“Pengembangan produk dari tumbuhan pangan orang utan tidak hanya berkontribusi terhadap ekosistem Wehea-Kelay dan perlindungan orang utan, tetapi juga mendukung terciptanya masyarakat Indonesia yang sehat dengan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan,” bebernya.

Share14SendTweet9
Previous Post

PT Antam Diapresiasi Energy Watch terkait Alokasi Dana Program TJSL

Next Post

Konsisten Penerapan Transformasi Digital, ASDP Tingkatkan Layanan Prima Pengguna Jasa

Next Post
Konsisten Penerapan Transformasi Digital, ASDP Tingkatkan Layanan Prima Pengguna Jasa

Konsisten Penerapan Transformasi Digital, ASDP Tingkatkan Layanan Prima Pengguna Jasa

Konsisten Penerapan Transformasi Digital, ASDP Tingkatkan Layanan Prima Pengguna Jasa

Tingkatkan Kualitas PBJ, Kementerian PUPR Integrasikan Sistem Informasi Jasa Konstruksi dan Usulkan Perbaikan Regulasi PBJ

Discussion about this post

NEWS UPDATE

36 Balon Hiasi Langit Kalianget dalam Java Balloon Attraction 2025

36 Balon Hiasi Langit Kalianget dalam Java Balloon Attraction 2025

9 Juli 2025
Tradisi Balon Udara Wonosobo Resmi Diakui sebagai Kekayaan Intelektual oleh Kemenkumham

Tradisi Balon Udara Wonosobo Resmi Diakui sebagai Kekayaan Intelektual oleh Kemenkumham

9 Juli 2025
XLSMART Luncurkan Asisten Virtual Berbasis GenAI

XLSMART Luncurkan Asisten Virtual Berbasis GenAI

9 Juli 2025
PDM Tulang Bawang Gelar Penyegaran Ideologi bagi Pendidik Muhammadiyah

PDM Tulang Bawang Gelar Penyegaran Ideologi bagi Pendidik Muhammadiyah

9 Juli 2025
Lulusan Perguruan Tinggi Didorong Beri Kontribusi Menuju Indonesia Emas 2045

Lulusan Perguruan Tinggi Didorong Beri Kontribusi Menuju Indonesia Emas 2045

9 Juli 2025

POPULAR

  • Peserta PBI JKN yang Dinonaktifkan Masih Bisa Diaktifkan Kembali Jika Penuhi Syarat

    Peserta PBI JKN yang Dinonaktifkan Masih Bisa Diaktifkan Kembali Jika Penuhi Syarat

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Kerja Sama Shopee dan J&T Express Berakhir Setelah Bertahun Lamanya

    152 shares
    Share 61 Tweet 38
  • XLSMART Perluas Akses Digital hingga Wilayah Terpencil Aceh

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Kampus UNH Makassar Dibangun dengan Fasilitas Tower 11 Lantai

    35 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Pantai Tirta Ayu Indramayu Suguhkan Nuansa Bali di Indramayu

    271 shares
    Share 108 Tweet 68

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.