JAKARTA, KabarSDGs – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan e-Booklet “Mudik Jelajah Masjid #DiIndonesiaAja” dalam rangka menyambut musim mudik dan libur Lebaran 1444 Hijriah.
Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan, peluncuran e-Booklet ini dinilai sangat tepat bagi pemudik untuk memilih masjid yang ingin disinggahi dalam perjalanan mudik.
“Selama mudik orang itu perlu istirahat dan salat. Masjid-masjid ini bisa menjadi selling point yang akan mendorong pergerakan (ekonomi),” ujar Sandiaga dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Selasa (28/03/2023).
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (events) Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, e-Booklet ini diluncurkan seiring dengan meningkatnya mobilitas wisatawan di masa libur Lebaran yang diperkirakan akan mencapai angka 125 juta-130 juta pergerakan.
“Peluncuran e-Booklet ini merupakan bagian dari program “Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja” serta bertujuan memanfaatkan momentum musim mudik Lebaran untuk memberikan informasi kepada pemudik, di antaranya terkait destinasi wisata yang ada di jalur mudik, terutama masjid-masjid yang memiliki keunikan,” ujarnya.
Vinsensius melanjutkan, kemudian menawarkan diversifikasi produk wisata, serta meningkatkan peringkat Indonesia di Global Muslim Travel Index, di mana saat ini Indonesia diketahui berada di peringkat kedua.
“Dengan e-Booklet ini kami yakin Indonesia bisa meraih peringkat pertama di Global Muslim Travel Index,” ungkap Vinsensius.
Dalam kesempatan yang sama,
Sementara itu, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf Itok Parikesit menambahkan, e-Booklet ini merangkum 27 masjid dengan potensi wisata yang telah diseleksi melalui proses self assessment.
Ia berharap, ke depannya, e-Booklet ini akan dikembangkan lebih lanjut menjadi e-katalog yang merangkum 230 masjid di Indonesia.
“Ke depan kita harapkan 230 masjid di 13 provinsi ini bisa dirangkum ke dalam e-katalog dalam rangka menunjang pariwisata minat khusus. Di samping itu, e katalog ini diharapkan dapat menunjukkan potensi-potensi wisata minat khusus lainnya,” pungkas Itok.
Discussion about this post