JAKARTA, KabarSDGs – Masjid Istiqlal mendapatkan Sertifikat Bangunan Hijau (Green Building) Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE), dari International Finance Corporation (IFC).
Sertifikat Green Building tersebut diterima langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, di ruang Al-Malik Masjid Istiqlal, Jakarta, beberapa hari yang lalu.
“Penting bagi umat Islam untuk mewujudkan Masjid Hijau yang ramah lingkungan untuk meningkatkan kualitas ibadah serta menghormati kepemimpinan Rasulullah SAW yang sangat peduli terhadap alam. Oleh sebab itu, pembangunan kembali dan merevitalisasi peran Masjid sebagai pusat pencerahan pelestarian lingkungan menjadi salah satu prioritas kami,” Nasaruddin Umar.
Ia melanjutkan, pihaknya merasa sangat terhormat dapat menjadi Masjid pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi Final EDGE.
“Pencapaian yang luar biasa ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung kelestarian lingkungan baik di kawasan Masjid Istiqlal maupun di seluruh negeri,” pungkasnya.
Terkait sertifikat EDGE, Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Azam Khan mengatakan bahwasanya sertifikat tersebut diberikan untuk standar bangunan hijau.
“Perubahan iklim mengancam kehidupan, mata pencaharian, serta memperlambat kemajuan dari upaya pengentasan kemiskinan, terutama di tengah meningkatnya intensitas bencana terkait iklim ygng terjadi, termasuk di Indonesia,” ujarnya.
Diketahui, dalam proses perolehan sertifikat Green Building, Masjid Istiqlal sudah melampaui serangkaian penilaian dan proses peremajaan ramah lingkungan yang terbukti menurunkan jejak karbon secara signifikan. Dari proses tersebut, hasil yang diperoleh di antaranya:
1. Pembuktian penghematan energi sebesar 23%, antara lain produk AC yang hemat energi, Lampu LED, pengunaan smart building system untuk operasional. Serta solar panel 163 KWP yg saat ini berkontribusi sekitar 13% konsumsi energi.
2. Pembuktian penghematan air sebesar 36%, antara lain keran air/closet dengan tipe hemat air dan pengelolahan air bekas wudhu.
3. Pembuktian penghematan material sebesar 81%, dengan mempertahankan material eksisting seperti marmer, stainless, batu alam pada saat renovasi.
Discussion about this post