JAKARTA, KabarSDGs – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Zainudin Amali dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau pembangunan Indoor Multifunction Stadium (Stadion Indoor Multifungsi) yang berada tidak jauh dari GOR Indoor Basket Hall A Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), DKI Jakarta, Jumat (8/7).
Stadion Indoor Multifungsi dan dibangun sejak Desember 2021. Bangunan ini digunakan untuk mendukung pelaksanaan Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023.
Basuki menjelaskan, hingga awal Juli 2022 progres konstruksi Stadion Indoor Multifungsi sudah mencapai 32% atau lebih cepat dari rencana sebesar 3,3% dengan target rampung sesuai kontrak Maret 2023.
“Secara kontraktual selesai Maret 2023 tetapi akan diselesaikan lebih cepat mudah-mudahan Desember 2022 selesai. Diharapkan dengan pembangunan stadion ini kualitasnya GBK akan lebih baik dan lebih hijau,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana olahraga bola basket tersebut merupakan bagian dari dukungan pembinaan atlet untuk berprestasi di tingkat internasional.
“Kalau basket pada SEA Games sudah juara, setelah memiliki stadion ini harus lebih ditingkatkan prestasinya. Jadi KPI-nya (indikator kinerja) harus prestasi,” kata Basuki.
Pada kesempatan tersebut, Basuki berpesan semoga stadion yang sudah dibangun dengan biaya APBN bisa dirawat dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk pembinaan prestasi atlet Indonesia.
“Kenapa konsepnya multifungsi, jadi bisa untuk konser atau olahraga. Tadi disampaikan teknologinya teleskopik tribun. Ini di tengah kota dengan penghijauan yang lebat dan parkir luas sehingga sudah tepat konsepnya multifungsi untuk bisa membiayai sendiri dalam rangka pemeliharaan,” terang Basuki.
Menpora Zainudin Amali menyampaikan ucapan Terima kasih kepada Kementerian PUPR atas dukungan infrastruktur di bidang olahraga yang dibangun di kawasan GBK. Menpora berharap pembangunan stadion indoor multifungsi dapat selesai sesuai dengan rencana untuk persiapan perhelatan Piala Dunia Bola Basket FIBA yang rencananya digelar pada Agustus 2023.
“Ini arena untuk Indonesia, jadi nanti rencana namanya Indonesia Arena. Jadi ini untuk semua kalangan, jadi siapa saja bisa memanfatkan tetapi harus dijaga dan dirawat,” tutur Zainudin Amali.
Diketahui, stadion indoor mutifungsi dibangun di atas lahan seluas 31.826 m2 dan luas tapak bangunan 21.304 m2 dengan dengan kapasitas menampung 16.088 penonton. Secara desain, stadion memiliki 5 lantai dengan fungsi utama sebagai 1 Lapangan Basket Utama dan 2 lapangan latihan.
Pembangunan stadion ini dilaksanakan dengan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM) atau teknologi konstruksi yang berbasis industri 4.0. Anggaran pembangunannya bersumber dari APBN melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) 2021 – 2023 senilai Rp639,1 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya – PT Nindya Karya – PT Penta (KSO).
Adapun pekerjaan dilaksanakan meliputi struktur, arsitektur, mekanikal, dan elektrikal, pembangunan lapangan dan peralatan pertandingan, lapangan latihan, changing room, tribun, royal box, sistem pencahayaan, akustik, sound sistem, visual sistem, tiketing, sistem proteksi kebakaran, sistem transportasi dalam gedung, dan pemenuhan kriteria bangunan gedung hijau.
Discussion about this post