• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
16 Mei 2025
No Result
View All Result
Kabar SDGs
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY EKONOMI

Pendataan Sampah Minim Jadi Tantangan Penerapan Ekonomi Sirkular

Unilever bekerja sama dengan Waste4Change melakukan pendataan sampah

by Editor
10 Juni 2022
Unilever menggelar diskusi daring "Bicara Ekonomi Sirkular: Pentingnya Data dan Traceability Sampah Plastik" pada Kamis, (9/6).

Unilever menggelar diskusi daring "Bicara Ekonomi Sirkular: Pentingnya Data dan Traceability Sampah Plastik" pada Kamis, (9/6).

50
SHARES
312
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs – Jumlah sampah plastik terus meningkat dan beragam. Penerapan ekonomi sirkular dinilai sebagai salah satu upaya menyelesaikan masalah ini, tapi Indonesia dihadapkan tantangan berat merealisikannya. Head of Collect Waste4Change dan Project Manager DIVERT Rizky Ambardi mengatakan, pabrik daur ulang sampah plastik kekurangan pasokan bahan baku untuk dijual kepada perusahaan pembuat produk berkemasan plastik.

“Pabrik daur ulang sampah plastik ini rata-rata baru mengolah 40 persen dari kapasitasnya,” katanya dalam diskusi daring “Bicara Ekonomi Sirkular: Pentingnya Data dan Traceability Sampah Plastik” pada Kamis, (9/6).

BACA JUGA

Kodam IX Udayana Akan Hentikan Pemakaian Botol Kemasan Plastik di Bawah Satu Liter

Kodam IX Udayana Akan Hentikan Pemakaian Botol Kemasan Plastik di Bawah Satu Liter

25 April 2025
Refill Station: Berdayakan UMKM, Dorong Gaya Hidup Belanja Ramah Lingkungan

Refill Station: Berdayakan UMKM, Dorong Gaya Hidup Belanja Ramah Lingkungan

11 Juni 2024
Peringatan HPSN 2024, Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif

Peringatan HPSN 2024, Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif

7 Februari 2024

Situasi ini menunjukkan ada 60 persen kapasitas pabrik yang belum optimal. Menurut Rizky, penyebabnya adalah kurangnya pasokan. Padahal setiap tahun ada 4,8 juta sampah plastik belum terkelola dengan baik.

Rizky menjelaskan, sampah yang belum terkelola dengan baik tersebut tidak masuk didaur ulang. Sampah ini umumnya dibakar di ruang terbuka (48 persen), tidak dikelola di tempat pembuangan sampah resmi (13 persen), dan sisanya mencemari saluran air sampai ke laut (9 persen).

“Penarapan (ekonomi sirkular) di lapangan tentu tidak mudah. Peran dan sinergi semua pihak dalam mata rantai daur ulang harus digalakkan agar sampah sebagai bahan daur ulang dapat terkumpul kembali dan diproses menjadi produk daur ulang atau proses pengelolaan lainnya,” kata Rizky.

Menurut pantauan Waste4Change, Rizky menambahkan, kurangnya data pada fase pengumpulan sampah plastik memicu kesenjangan yang besar antara sampah plastik yang diproduksi, yang saat ini didaur ulang, dan yang berpotensi untuk didaur ulang.

“Perlu upaya yang lebih besar agar dapat memperoleh bahan baku dari plastik daur ulang dalam jumlah signifikan untuk dapat diolah menjadi kemasan kembali,” katanya. Kemasan plastik yang sudah terkena sambal misalkan, menurut Rizky, tidak selalu dapat didaur ulang apabila kondisinya sudah rusak.

DIVERT adalah sebuah proyek berbasis digital yang diprakarsai oleh Waste4Change atas dukungan Unilever global melalui program TRANSFORM, yang secara global telah banyak membantu terealisasinya puluhan proyek yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). DIVERT telah berhasil terpilih menjadi salah satu proyek dari 13 negara yang mendapatkan dukungan pendanaan dari Unilever global, yaitu sebesar lebih dari Rp 3 miliar. Pemanfaatan teknologi digital yang dilakukan proyek DIVERT menjadi solusi tepat untuk monitoring, evaluasi dan verifikasi sehingga mendapat hasil yang terukur.

Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia Foundation Maya Tamimi mengatakan, tidak mudah mendapatkan pasokan bahan daur ulang dengan kualitas yang konsisten untuk digunakan kembali sebagai kemasan produk.

“Ketika kami membutuhkan sampah plastik daur ulang, masih sangat sulit menemukan yang memenuhi kriteria,” ujarnya.

Sebab itu, menurut dia, Unilever mengajak semua pihak untuk ambil bagian, berperan aktif dalam kegiatan ekonomi sirkular. Pada 2021, Maya Tamimi melanjutkan, Unilever Indonesia membantu mengumpulkan dan memproses lebih dari 45.900 ton sampah plastik melalui pengumpulan sampah plastik dari jaringan bank sampah. Unilever Indonesia menargetkan setidaknya menggunakan 25 persen plastik daur ulang pada setiap kemasannya di 2025.

Direktur Pengurangan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sinta Saptarina Soemiarno mengatakan, sampah plastik cenderung meningkat dari 11 persen di 2010 menjadi 17 persen di 2021.

“Pemerintah mengamanatkan para produsen untuk melakukan upaya pengurangan sampah dari hulu, yakni pembatasan timbulan sampah, hingga hilir dengan menarik kembali kemasan paskapakai untuk dimanfaatkan kembali atau didaur ulang,” katanya.

Semakin sedikit kemasan yang terbuang ke tempat pembuangan akhir sampah atau TPA sesuai tujuan pembangunan ekonomi sirkular di Indonesia. Sinta menegaskan, sustainable bisnis menjadi bisnis masa kini dan masa depan, bukan merupakan pilihan tapi kebutuhan untuk keberlangsungan manusia dan planet.

Share20SendTweet13
Previous Post

Jogja Gelut Day Berkonsep Sport Tourism dan Entertainment

Next Post

Kapolri akan Merevisi Peraturan terkait Kasus Brotoseno, Ini Tanggapan Menko Polhukam

Next Post
Kapolri akan Merevisi Peraturan terkait Kasus Brotoseno, Ini Tanggapan Menko Polhukam

Kapolri akan Merevisi Peraturan terkait Kasus Brotoseno, Ini Tanggapan Menko Polhukam

Waspadai Sub Varian Omicron di Indonesia

Waspadai Sub Varian Omicron di Indonesia

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Grab Tepis Rumor Isu Merger dengan Gojek

Grab Tepis Rumor Isu Merger dengan Gojek

16 Mei 2025
Prabowo Bertemu PM Albanese di Istana Merdeka Katakan Tetangga Yang Baik

Prabowo Bertemu PM Albanese di Istana Merdeka Katakan Tetangga Yang Baik

16 Mei 2025
Kyochon Indonesia Ala Keyring Byeon Woo Seok Meriahkan Wisata Kuliner Indonesia

Kyochon Indonesia Ala Keyring Byeon Woo Seok Meriahkan Wisata Kuliner Indonesia

16 Mei 2025
Buka Diseminasi GESIT KIAT 2022-2025, Wamen Diana Tekankan Komitmen Bangun Infrastruktur Inklusif

Buka Diseminasi GESIT KIAT 2022-2025, Wamen Diana Tekankan Komitmen Bangun Infrastruktur Inklusif

15 Mei 2025
Kementerian Perhubungan Beri Penghargaan Pelayanan Prima kepada 76 Unit Pelayanan Publik Sektor Transportasi

Kementerian Perhubungan Beri Penghargaan Pelayanan Prima kepada 76 Unit Pelayanan Publik Sektor Transportasi

15 Mei 2025

POPULAR

  • Pantai Karang Potong Cianjur, Objek Wisata Estetik dengan Tiket Terjangkau

    Pantai Karang Potong Cianjur, Objek Wisata Estetik dengan Tiket Terjangkau

    29 shares
    Share 12 Tweet 7
  • Agak Laen Direncanakan di-Remake Jadi Film Korea

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Hujan Sejak Subuh di Samarinda Akibatkan Banjir dan Longsor

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Kerja Sama Shopee dan J&T Express Berakhir Setelah Bertahun Lamanya

    107 shares
    Share 43 Tweet 27
  • PLTU Labuhan Angin Dipastikan Segera Beroperasi Normal Pasca Kebakaran

    17 shares
    Share 7 Tweet 4

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.