JAKARTA, KabarSDGs — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pesantren menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan berbasis syariah.
“Berdasarkan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren menyebut pesantren memiliki posisi strategis sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, sekaligus lembaga pemberdayaan masyarakat,” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif ini saat Memperingati Hari Santri Nasional, di Jakarta, Kamis (22/10/2020).
Menurutnya, dalam melaksanakan fungsi pemberdayaan masyarakat, pesantren berorientasi pada peningkatan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitarnya.
Dia menyebut pelibatan santri untuk menggerakkan perekonomian nasional dapat dilakukan dengan penguatan kewirausahaan atau santripreneur. Membekalinya keterampilan vokasi dan kewirausahaan.
Wapres mengharapkan, selain menguasai ilmu agama juga menguasai dunia bisnis, sehingga saat terjun di masyarakat, santri mampu menggerakkan masyarakat untuk berwirausaha.
“Pemerintah menyambut baik dan mengapresiasi bebagai inisiasi pengembangan ekonomi kerakyatan dan ekonomi syariah berbasis pesantren dan komunitas. Ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat,” kata Ma’ruf.
Tercatat, terdapat 28.194 pesantren, dengan jumlah santri mencapai 18 juta orang. Pesantren tersebar luas di Nusantara, dan umumnya berada di pedesaan.
Lembaga pendidikan berbasis Islam ini terbentuk secara mandiri, dibangun dengan swadaya masyarakat dan memberikan layanan terintegrasi, sebagai wadah pendidikan, layanan dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. YAUMAL HUTASUHUT
Discussion about this post