NUSA DUA, KabarSDGs — Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan dihelat pada tahun 2022 mendatang di Nusa Dua, Bali diharapkan dapat memulihkan perekonomian Indonesia, khususnya pariwisata di Bali pascaCovid-19.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) giat melakukan persiapan yang ketat dengan mengutamakan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
“Pemilihan Nusa Dua sebagai tempat penyelenggaraan GPDRR karena Nusa Dua — kawasan yang memiliki sertifikat aman bencana dan operation center sehingga dikenal sebagai kawasan pariwisata yang aman bencana,” kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja dalam Pertemuan Persiapan Indonesia sebagai Tuan Rumah GPDRR 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center, dalam keterangan tertulis yang diterima KabarSDGs, Jumat (2/10/2020).
Kegiatan yang akan diselenggarakan pada 23-28 Mei 2022 ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas dan protokol kesehatan yang mampu mengakomodir adanya penanganan COVID-19. Tidak hanya itu, kata Wisnu, rencana tanggap bencana juga dilakukan seperti rencana evakuasi maupun simulasi tsunami dan gempa bumi.
Kepala Sub-direktorat Kemanusiaan, Direktorat HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Febrian Irawati Mamesah, turut mengungkapkan bahwa tujuan dari pertemuan ini adalah untuk meninjau infrastruktur dan sarana prasarana yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan dengan skala besar dan internasional seperti GPDRR.
Selain itu, Ira juga menjelaskan kegiatan GPDRR ini juga dilihat kebutuhan host country dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sehingga tidak hanya menunjukan bahwa Indonesia mampu dalam penanggulangan bencana saja tetapi juga untuk mempromosikan kepariwisataan Indonesia di kancah internasional.
“Kegiatan GPDRR ini tidak hanya menunjukan bahwa Indonesia memang mampu dalam penanggulangan bencana, tetapi juga menjadi ruang promosi pariwisata Indonesia di mata dunia,” tambah Ira.
Pada persiapannya, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) turut memfasilitasi Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan internasional yang bekerja sama dengan TNI dan Polri dan telah melewati penilaian penyelenggaraan acara internasional sehingga diharapkan persiapan penyelenggaraan kegiatan GPDRR dapat terus dilakukan dengan baik dan aman.
Selain itu, kegiatan pertemuan dilanjutkan dengan peninjauan BNDCC sebagai tempat kegiatan penyelenggaraan GPDRR dengan pemeriksaan ruang pertemuan, ruang kerja delegasi, akses transportasi dan sebagainya.
Pada penyelenggaraannya, beragam usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) turut berpartisiasi dalam mendukung kegiatan GPDRR sekaligus memperkenalkan produk serta aktivitas pariwisata yang ada di Bali.
GPDRR sendiri — forum multi-pemangku kepentingan dua tahunan yang dibentuk oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan dan mendiskusikan perkembangan dan tren terbaru dalam pengurangan risiko bencana (PRB) serta merupakan platform terbesar di dunia untuk penanggulangan bencana dalam upaya meningkatkan PRB di dunia dengan saling bekerjasama dan berkoordinasi.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang ini diperkirakan akan dihadiri oleh perwakilan delegasi 193 negara yang terdiri dari pejabat tinggi pemerintah, lembaga non pemerintah, akademisi, sektor wisata dan media.
Discussion about this post