MEDAN, KabarSDGs – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai kesadaran memakai masker masyarakat Sumatera Utara (Sumut) rendah. Terbukti, angka kasus penderita virus corona baru (COVID-19) di provinsi tersebut terus meningkat.
Jumlah positif COVID-19 di Sumut tembus 8.362 kasus hingga 12 September, dengan tambahan 121 kasus baru. Total pasien sembuh 5.042 orang dan 355 orang meninggal. Merujuk data ini, Muhadjir mendesak masyarakat Sumut meningkatkan kesadaran memakai masker dalam upaya percepatan penanganan virus.
“Yang paling mendesak adalah kampanye sadar memakai masker, karena saya lihat di Sumut kesadaran penduduk untuk memakai masker masih rendah. Perlu ditingkatkan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima KabarSDGs, Sabtu (12/9).
Selain melakukan sosialisasi, Muhadjir membagikan masker kepada masyarakat di sekitar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Selain itu, tidak kurang dari 40 ribu masker diberikan kepada kampus untuk dibagikan kepada civitas akademika dan masyarakat.
Muhadjir mengatakan, pemerintah berupaya membangun kesadaran masyarakat dalam menjalani protokol kesehatan sesuai arahan presiden. Langkah ini diawali dengan mengkampanyekan memakai masker, kemudian jaga jarak, cuci tangan, dan menghindari kerumunan.
“Itu bertahap, tapi pakai masker merupakan prasyarat dari protokol yang lain. Kita akan gencarkan terus kampanye pakai masker. Saya mohon dukungan semua pihak, termasuk Muhammadiyah dan Pemerintah Sumut,” tutur Muhadjir.
Pemerintah, dia menambahkan, juga berupaya menekan angka kematian atau fatalitas COVID-19. Salah satu upaya dengan memberikan bantuan fasilitas alat kesehatan (alkes), seperti Polymerase Chain Reaction (PCR) dan ventilator, untuk beberapa rumah sakit.
Di Sumut, Muhadjir menyerahkan bantuan ventilator untuk Rumat Sakit Umum Muhammadiyah. Dia juga memberikan bantuan 432 alat pelindung diri (APD) dan 3.600 masker kepada RS Adam Malik.
“Tujuan saya ke sini juga untuk meninjau pembangunan Gedung Infeksi RSUP H Adam Malik Medan yang dibantu dari sumber dana pemerintah pusat. Ini sudah termanfaatkan betul untuk pasien COVID kelas berat. Untuk ringan dan sedang ditanggung di RS di bawah Pemprov,” kata Muhadjir.
Dia pun mengimbau Gubernur Sumut Edy Rahmayadi agar tidak hanya fokus pada penanganan masalah COVID-19. Menurut dia, perekonomian juga perlu dibangkitkan. “Ekonomi harus ada rem dan gasnya, yang penting jangan rem mendadak dan jangan gas pol. Gubernur harus pandai-pandai. Jangan sampai menangani COVID-19, tapi ekonomi bermasalah,” tuturnya.
Discussion about this post