• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
5 October 2023
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY EKONOMI

Sektor Pariwisata Anjlok Hingga 80 Persen

by Editor
13 September 2020
Sektor Pariwisata Anjlok Hingga 80 Persen

Tangkapan layar webiner bertajuk “Future Investment in Sustainable Tourism Sector", yang digelar Universitas Prasetiya Mulya, Jumat (11/9/2020).

17
SHARES
105
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs — Sektor pariwisata Indonesia makin terpuruk seiring perkembangan pandemi COVID-19 yang kian parah hampir di seluruh Indonesia.

Dosen Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Ir. Sugiarto dan Matteo Bierschneider — penggagas ‘Wise Steps Travel’ mengakui selama pandemi COVID-19 penurunan sektor pariwisata Indonesia anljok hingga 60 persen, bahkan kencenderungannya akan terus bertambah hingga 80 persen pada Desember 2020.

BACA JUGA

Dorong Pengembangan Potensi Kawasan Wisata Jawa Timur, Jalan Tol Ngawi-Kertosono Sediakan 3 Akses Gerbang Tol

Dorong Pengembangan Potensi Kawasan Wisata Jawa Timur, Jalan Tol Ngawi-Kertosono Sediakan 3 Akses Gerbang Tol

8 August 2023
Kemenparekraf-KemenkoPMK Kerja Sama Pemanfaatan Data P3KE 2023 untuk Kembangkan Parekraf

Kemenparekraf-KemenkoPMK Kerja Sama Pemanfaatan Data P3KE 2023 untuk Kembangkan Parekraf

25 July 2023
Kemenparekraf-Stakeholder Parekraf Bali Perkuat Sinergi Maksimalkan Tata Kelola Pariwisata

Kemenparekraf-Stakeholder Parekraf Bali Perkuat Sinergi Maksimalkan Tata Kelola Pariwisata

6 July 2023

“Sektor pariwisata saat ini salah satu sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19, termasuk di Indonesia. Karena itu, sektor pariwisata perlu mengembangkan dengan konsep berkelanjutan agar kedepannya investasi pariwisata dapat tetap terjaga dan meningkat,” kata Matteo saat webinar bertajuk “Future Investment in Sustainable Tourism Sector”, yang digelar Universitas Prasetiya Mulya, Jumat (11/9/2020).

Sementara itu, Matteo mengatakan, investasi asing dalam sektor pariwisata di Indonesia berkurang sekitar 58 persen di pertengahan tahun 2020. Namun penurunan investasi dan permintaan di sektor pariwisata ini tak hanya dialami Indonesia, namun juga negara lain.

Menurut Matteo, peran pemerintah penting untuk memulihkan keadaan sektor pariwisata di negaranya. Upaya ini dapat dilakukan bersama dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dengan melihat prediksi tren pariwisata selama dan setelah masa pandemi.

Dia menambahkan, ada beberapa tren pariwisata yang dapat dijadikan lahan investasi baru oleh pemerintah dan perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, seperti destinasi aman dan berprotokol kesehatan ketat, destinasi lokal dalam jangka waktu yang singkat, destinasi yang otentik dengan tujuan yang berkelanjutan, destinasi luar ruangan, wisata alam, dan kegiatan kebudayaan.

“Investasi di tren pariwisata ini harus diiringi dengan inovasi kebijakan yang berkelanjutan sehingga dapat meminimalisir risiko investasi,” kata Matteo.

Sektor pariwisata merupakan primadona baru bagi Indonesia dengan kontibusi pemasukan sebesar 5,5 persen dalam PDB Nasional 2020. Destinasi pariwisata Indonesia terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah dan penuh dengan nilai kebudayaan. Karenanya, untuk menghadapi dampak pandemi terhadap sektor pariwisatanya, Indonesia perlu meminimalisir risiko investasi lewat konsep pariwisata yang berkelanjutan.

Konsep pariwisata yang berkelanjutan artinya pengembangan pariwisata yang memperhatikan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan di masa ini dan masa mendatang dengan tetap memenuhi kebutuhan pengunjung, perusahaan, lingkungan, dan komunitas lokal.

Dosen Universitas Prasetiya Mulya Sugiarto mengatakan, ada empat pilar dalam konsep pariwisata Indonesia yang berkelanjutan, yaitu manajemen destinasi, pemanfaatan ekonomi bagi komunitas lokal, pemeliharaan budaya, serta pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan.

“Konsep pariwisata yang berkelanjutan ini sebenarnya sifatnya mutlak, karena tanpanya akan ada risiko yang dapat menimbulkan bencana jika tidak ditangani secara serius,” jelasnya.

Dia meminta pemerintah melakukan manajemen risiko jangka pendek dan jangka panjang. Dalam manajemen risiko jangka pendek, Pemerintah Indonesia dapat menerapkan protokol kesehatan secara ketat di destinasi-destinasi wisata. Sedangkan manajemen risiko jangan panjang, pemerintah dapat menerapkan beberapa kebijakan seperti menguatkan peran komunitas lokal dan memperbaiki infrastuktur di destinasi-destinasi wisata. PULINA NITYAKANTI PRAMESI

Share7SendTweet4
Previous Post

Sungai Merbau Meluap, 5 Desa di Labura Terendam

Next Post

ACT Salurkan Wakaf Modal bagi UMKM di Bekasi

Next Post
ACT Salurkan Wakaf Modal bagi UMKM di Bekasi

ACT Salurkan Wakaf Modal bagi UMKM di Bekasi

Doni Monardo: DKI Jakarta Belum Pernah Cabut PSBB

Doni Monardo: DKI Jakarta Belum Pernah Cabut PSBB

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Presiden RI Joko Widodo Resmikan Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara

Presiden RI Joko Widodo Resmikan Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara

2 October 2023
Libur Panjang, Jasa Marga Catat 772 Ribu Kendaraan Keluar Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Catat 772 Ribu Kendaraan Keluar Jabotabek

2 October 2023
Anak Ketiga Badak Ratu: Secercah Harapan Bagi Kelestarian Badak Sumatera

Anak Ketiga Badak Ratu: Secercah Harapan Bagi Kelestarian Badak Sumatera

2 October 2023
Kementerian PUPR Dukung Pengembangan Ekonomi Perkotaan yang Tangguh Lewat Pembangunan Infrastruktur

Kementerian PUPR Dukung Pengembangan Ekonomi Perkotaan yang Tangguh Lewat Pembangunan Infrastruktur

2 October 2023
Menhub Dukung DP World Dubai dan Maspion Group Bangun Terminal Petikemas di Jatim

Menhub Dukung DP World Dubai dan Maspion Group Bangun Terminal Petikemas di Jatim

2 October 2023

POPULAR

  • Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    212 shares
    Share 85 Tweet 53
  • Kemendikbud Benahi Tata Kelola Candi Borobudur

    29 shares
    Share 12 Tweet 7
  • Urgensi Simultansi Environment Social Governance dan Sustainable Development Goals

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Menggali Jejak Sejarah Gedung Lawang Sewu Semarang, Part 1

    124 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Ini Perbedaan Wisata Religi dan Wisata Halal

    127 shares
    Share 51 Tweet 32

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.