• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
23 September 2023
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY KESRA

Pacitan Berpotensi Terancam Bahaya Tsunami

by Editor
10 September 2020
Kabupaten Lima Puluh Kota Dikepung Banjir

Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dikepung banjir bandang sehingga warga kesulitan beraktivitas, Sabtu (5/9/2020). Foto: BNPB

24
SHARES
153
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs -– Setidaknya terdapat tujuh kecamatan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang berpotensi terancam gempa bumi yang menyebebkan bahaya tsunami. Populasi terpapar potensi bahaya tsunami di sejumlah kecamatan mencapai 9.965 jiwa.

Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 10 kecamatan di Kabupaten Pacitan berada pada tingkat risiko bahaya gempa bumi sedang hingga tinggi. Sedangkan melihat populasi penduduk, sekitar 181.224 jiwa di 10 kecamatan tersebut terpapar potensi bahaya gempa bumi. Luas wilayah berada pada risiko dengan tingkat sedang hingga tinggi mencapai 64.538 hektar.

BACA JUGA

Sidomulyo Siap Menjadi Desa Tangguh Bencana, 10 Indikator Terpenuhi

Sidomulyo Siap Menjadi Desa Tangguh Bencana, 10 Indikator Terpenuhi

21 December 2022
Gempabumi M 7.2 Guncang Nias Barat, Masyarakat Panik dan Keluar Rumah

BMKG: Gempabumi Nias Barat Menjadi M 6.7

14 May 2021
Gempabumi M 5.7 Guncang Kepulauan Mentawai, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempabumi M 5.7 Guncang Kepulauan Mentawai, Warga Berhamburan Keluar Rumah

3 May 2021

“Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M5,1 terjadi pada kedalaman 31 km. Pusat gempa berada di 63 km barat daya Pacitan, Jawa Timur,” jelas Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, di Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Menurutnya, berdasarkan hasil pemodelan, gempa tidak memicu terjadinya tsunami. Dilihat dari guncangan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, wilayah seperti Wonogiri, Bantul, Pacitan, Trenggalek, Magetan, Nganjuk dan Sawahan pada II – III MMI.

Raditya mengatakan, kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi potensi ancaman bahaya gempa bumi dan tsunami diperlukan. Hal tersebut dikarenakan belum ada teknologi yang mampu untuk mendeteksi waktu gempa akan terjadi. Sedangkan tsunami, informasi yang dapat dimonitor berdasarkan hasil pemodelan.

Terkait dengan potensi tsunami di wilayah Pacitan, peneliti dari Brigham Young University Profesor Ron Harris melakukan kajian paleotsunami atau tsunami purba beberapa tahun lalu.

Berdasarkan kajian yang melibatkan para peneliti dan juga BPBD setempat, ia pun menciptakan pendekatan yang mudah diingat. Ini diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat setempat untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman tsunami di kawasan itu. Pendekatan itu berupa jargon 20-20-20.

“Angka itu bukan sekadar angka yang kemudian muncul begitu saja. Namun angka ini berdasarkan kalkulasi sainstifik yang memperhitungkan durasi gempa yang terjadi, kecepatan tsunami dan wilayah evakuasi aman,” jelas Harris.

Dia mengatakan, makna 20-20-20 merujuk pada kejadian gempa yang terjadi sekitar 20 detik, warga memiliki waktu 20 menit untuk melakukan evakuasi pada ketinggian 20 meter. Namun Ron menyampaikan bahwa gagasan terhadap pesan itu harus adaptable dengan konteks wilayah, seperti di Ambon 20-10-20 dan di Bali 20-20-10.

Share10SendTweet6
Previous Post

Bos Lion Air: Selama Pandemi Terbang 70 Kali

Next Post

Pendidikan Indonesia Dibawah Target SDGs

Next Post
Pembelajaran tatap muka

Pendidikan Indonesia Dibawah Target SDGs

Kemenristek/BRIN: Hati-hati Isu Ditemukan Herbal Anticovid-19

Lima Provinsi di Indonesia Tertinggi Kasus COVID-19

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Kartika Basuki Dampingi Iriana Jokowi Edukasi Perilaku Hidup Sehat

Kartika Basuki Dampingi Iriana Jokowi Edukasi Perilaku Hidup Sehat

20 September 2023
Menteri Basuki Targetkan Peroleh12 Medali Emas dalam Asian Games 2023

Menteri Basuki Targetkan Peroleh12 Medali Emas dalam Asian Games 2023

20 September 2023
Ditjen Hubud Himbau Masyarakat Waspada Kebakaran, Bisa Ganggu Penerbangan

Ditjen Hubud Himbau Masyarakat Waspada Kebakaran, Bisa Ganggu Penerbangan

20 September 2023
Tarif Biskita Trans Pakuan Untuk Pelajar, Lansia, dan Disabilitas Rp 2.000

Tarif Biskita Trans Pakuan Untuk Pelajar, Lansia, dan Disabilitas Rp 2.000

20 September 2023
Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Penanda Bersejarahnya Ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO

Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Penanda Bersejarahnya Ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO

20 September 2023

POPULAR

  • Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    205 shares
    Share 82 Tweet 51
  • BRIN akan Melakukan Survei Siswa Berbasis Sekolah Global

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Sumbu Kosmologis Yogyakarta dan Penanda Bersejarahnya Ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO

    16 shares
    Share 6 Tweet 4
  • Kondisi Pertanian Indonesia Memprihatinkan, Desa Tani Berkelanjutan Solusinya

    43 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Pidana Penjara dan Denda bagi Pelaku Emisi

    15 shares
    Share 6 Tweet 4

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.