JAKARTA, KabarSDGs -– Sedikitnya 100 orang meninggal, 17 orang lainnya hilang, dan sekitar 2,8 juta penduduk mengungsi akibat 726 banjir selama Januari-30 Agustus 2020.
“BNPB mencatat banjir masih melanda wilayah di Tanah Air meskipun sudah memasuki bulan kedelapan, seperti banjir di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Minggu (30/8/2020). Banjir menjadi salah satu bencana hidrometeorologi yang mendominasi kejadian bencana hingga Agustus,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (31/8/2020)
Menurutnya, banjir mengakibatkan kerugian pada sektor perumahan rumah hingga ratusan ribu unit, dengan rincian rusak berat 4.581 unit, rusak sedang 2.784, rusak ringan 9.833 dan terendam 540.739. Sedangkan infrastuktur fasilitas umum, kerusakan fasilitas pendidikan 496 unit, peribadatan 581, kesehatan 112, perkantoran 109 dan jembatan 299.
Dalam kurun Januari hingga Agustus 2020, BNPB mengidentifikasi 1.927 kejadian bencana alam. Dari jumlah tersebut, 99 persen bencana hidrometerologi, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung dan kekeringan. Jumlah kejadian bencana tersebut mengakibatkan 290 orang meninggal dunia dan hilang, 421 mengalami luka-luka dan 3,8 juta mengungsi.
“BNPB mencatat kejadian berdasarkan jenis bencana alam hingga bulan kedelapan, menunjukkan banjir 726 kejadian, puting beliung 521, tanah longsor 367, kebakaran hutan dan lahan 256, gelombang pasang dan abrasi 24, kekeringan 16, gempa bumi 12 dan erupsi gunung api 5,” ujar Raditya.
Sementara itu, lanjut dia, bencana geologi, seperti gempa bumi, perlu menjadi perhatian bersama. Di tengah pandemi COVID-19, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat total kejadian gempa 804 kali selama Agustus 2020. Dari jumlah tersebut, gempa dengan magnitudo 7 terjadi sebanyak 27 kali, dan kurang dari magnitudo 777 kali. Sebanyak 49 kali gempa dirasakan oleh warga.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, bulan Agustus 2020 hanya terjadi 1 kali gempa merusak di Desa Sungai Gerong, Kabupaten Lebong, Bengkulu.
“Gempa ini merupakan gempa kembar atau doublet earthquake yang terjadi pada 19 Agustus 2020 lalu dengan M6.6 dan M6.7,” ujar Daryono saat konferensi pers via ruang digital, Senin (31/8).
Berdasarkan analisis BMKG sepanjang Agustus 2020, sejumlah wilayah yang berada di dekat zona aktif gempa perlu diwaspadai. Wilayah-wilayah tersebut antara lain Banda Aceh, Bengkulu, Selat Sunda, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumba, Sigi dan Matano, Maluku Utara dan Sarmi.
Menyikapi kejadian bencana, Daryono mengimbau masyarakat agar terus waspada dan siap siaga dalam menghadapi ancaman bahaya, khususnya di tengah pandemi COVID-19.
“Setelah musim penghujan mereda, potensi bencana asap berupa kebakaran hutan dan lahan yang akan dihadapi. Namun demikian, ancaman erupsi gunung api dan bencana geologi lainnya, seperti gempa bumi yang dapat memicu tsunami, dapat terjadi setiap saat,” jelasnya.
Discussion about this post