SURABAYA, KabarSDGs — Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo merasa puas saat meninjau Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, yang disiapkan menjadi Rumah Pusat Observasi COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/7).
Dalam peninjauan yang dilakukan bersama Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Muhadjir Effendy, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol M Fadil Imran dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iriansyah, Doni beserta para rombongan memeriksa tiap-tiap ruang dan fasilitas secara seksama, dengan dipandu oleh Kepala BPSDM Aries Agung Paewai.
Doni juga merasa optimis dengan seluruh fasilitas yang telah disiapkan dan disesuaikan berdasarkan protokol kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu dapat mendorong percepatan penanganan COVID-19 secara maksimal.
“Ini sudah sangat baik. Sudah memadai ya,” kata Doni.
Selain beberapa ruangan yang difungsikan sebagai tempat konsultasi, pemeriksaan hingga isolasi, Doni juga melihat adanya fasilitas kolam pancing yang memang sengaja disiapkan untuk relaksasi.
“Wah, ini ada kolam ikan. Ikannya boleh dipancing ya? Boleh dimakan ya,” kata Doni.
Saat melihat adanya fasilitas kolam pancing, spontan Doni meminta Pangkogabwilhan II yang turut dalam rombongan untuk memenuhi isi kolam dengan beberapa jenis ikan yang dapat dipancing dan bergizi tinggi. Tentunya hal itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh melalui asupan makanan sehat.
“Pak Pangkogabwilhan, nanti kolam ini diisi dengan ikan yang banyak ya,” pinta Doni disambut tawa rombongan.
Selain kolam pancing, pihak BPSDM juga menyediakan fasilitas jogging track, tempat fitnes dan hiburan lainnya untuk meningkatkan imunitas selama menjalani observasi.
Dalam kesempatan yang sama, Muhadjir Effendy yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) memberi apresiasi terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah mengupayakan BPSDM sebagai pusat observasi COVID-19.
Muhadjir mengatakan nantinya pusat observasi serupa diperbanyak dan diduplikasi di sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Sidoarjo dan Gresik, yang hingga hari ini masih melaporkan adanya penambahan kasus COVID-19 cukup tinggi.
“Nantinya ini akan diduplikasi ke beberapa daerah di Jawa Timur,” jelas Muhadjir.
Adapun rumah pusat observasi COVID-19 BPSDM Jawa Timur tersebut difungsikan untuk menampung masyarakat yang menjalankan proses observasi dan isolasi pasien dengan suspek COVID-19. Selain itu, Rumah Pusat Observasi tersebut juga menjadi rujukan masyarakat yang diketahui reaktif usai menjalani rapid test, sembari menunggu jadwal tes swab hingga hasilnya keluar.
Sejak bulan Mei hingga Juli 2020, sebanyak 645 orang telah menjalani proses observasi di BPSDM. Pada hari yang sama, tercatat ada 37 orang yang sedang menjalani observasi.
Usai meninjau rumah pusat observasi BPSDM, Doni beserta rombongan kemudian menuju Rumah Sakit Lapangan Indrapura untuk melakukan monitoring dan rapat secara tertutup dengan Kogabwilhan II.
Discussion about this post