JAKARTA, KabarSDGs — Mendukung pengembangan SDM bidang logistik, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menetapkan lima Skema Sertifikasi Kompetensi Profesi Nasional Indonesia untuk sektor logistik.
Lima skema tersebut terdiri atas Supply Chain Manager, Freight Forwarder, Warehouse Supervisor, Warehouse Operator, dan Logistics Administrative Officer.
Skema sertifikasi tersebut disahkan dengan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 94 Tahun 2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengangkutan dan Pergudangan Golongan Pokok Pergudangan dan Aktivitas Penunjang Angkutan Bidang Logistik.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan belum banyak SDM bidang logistik yang bersertifikasi berdasarkan skema resmi yang ditetapkan Pemerintah itu. Berdasarkan catatan SCI, sebagai contoh, hingga saat ini baru 147 orang yang dinyatakan kompeten dalam untuk okupansi Supply Chain Manager.
“Salah satu kendala utama peningkatan kompetensi SDM logistik tersebut masalah biaya untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi. Sampai saat ini, penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi masih terpusat di Jakarta,” ujar Setijadi dalam siaran media, Minggu (28/6).
Untuk mengatasi permasalahan itu, SCI meluncurkan platform digital “Ruang Logistik” sebagai media pembelajaran khusus bidang logistik dan supply chain yang dapat diakses pada tautan “ruanglogistik.id”.
Platform tersebut memudahkan melakukan e-training & e-certification, yaitu pelatihan dan sertifikasi jarak jauh secara online. Peserta dapat mengikuti program secara fleksibel dari tempatnya masing-masing, sehingga efisien dari aspek biaya dan waktu.
Materi pelatihan mengacu terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang logistik, sehingga e-training dalam Ruang Logistik sekaligus sebagai tahap persiapan untuk mengikuti uji sertifikasi dari BNSP.
“Pelatihan tidak hanya memberikan materi konseptual, tetapi juga materi praktis sesuai kondisi dan permasalahan di lapangan. Pelatihan difasilitasi para profesional yang berpengalaman di berbagai perusahaan,” katanya.
Setijadi menjelaskan SDM di bidang logistik yang kompeten dan profesional diperlukan dalam mendukung kinerja perusahaan logistik maupun pengguna jasa logistik (manufaktur, retailer, dll.) yang akan mempengaruhi daya saing produk dan komoditas nasional.
SCI berharap Pemerintah terus memfasilitasi pengembangan kualitas SDM bidang logistik. Misalnya, dalam bentuk bantuan dana pelatihan dan sertifikasi.
Hal itu sesuai dengan pernyataan Presiden Jokowi mengenai pentingnya vocational training, vocational school, dan manajemen talenta yang akan terus difasilitasi oleh pemerintah agar pengembangan kualitas SDM dapat berjalan dengan optimal.
Pengembangan SDM itu salah satu dari lima sasaran Prioritas Program Kerja yang disampaikan Presiden pada acara Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor.
Discussion about this post