JAKARTA, KabarSDGs — Pemerintah berkomitmen memanfaatkan bonus demografi pada 2030 hingga 2040. Dengan begitu, Indonesia bisa memenuhi agenda besar pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Bonus demografi merupakan era ketika 60 persen total penduduk Indonesia berada pada usia produktif (15-64 tahun). Ini menjadi kesempatan strategis Indonesia melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif berlimpah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, momentum itu harus dihadapi dengan perencanaan matang. Pemerintah sedang menggodok berbagai program untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas pada 2045, sehingga tercipta generasi produktif yang berkulitas.
Melimpahnya SDM produktif, lanjut Muhadjir, harus disertai ketersediaan lapangan pekerjaan sesuai keterampilan dan bidang yang dikuasai. Karenanya, pemerintah berupaya mempersiapkan berbagai lapangan pekerjaan dan membuka keran investasi baik dari dalam maupun luar negeri.
“Tugas negara mengintervensi, menciptakan lapangan pekerjaan melalui investasi. Jadi investasi baik menggunakan dana dalam negeri maupun luar negeri, termasuk mengundang modal asing masuk Indonesia itu sebetulnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan untuk generasi produktif,” tuturnya dalam diskusi “Pelajar Mendunia” bersama Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) Kalimantan Barat, Sabtu (27/6).
Muhadjir menjelaskan, pemerintah fokus membangun lapangan pekerjaan, sehingga bonus demografi bisa dimanfaatkan dengan baik. “Karena kalau tidak, pemerintah akan kehilangan momentum di masa bonus demografi,” ujarnya.
Jika bonus demografi gagal dimanfaatkan, Indonesia menghadapi bahaya ketika masuk masa aging population. Jumlah penduduk berusia tua lebih besar dari usia produktif.
Muhadjir berpesan kepada generasi muda PPI untuk menjadi bagian generasi produktif yang bisa memanfaatkan peluang bonus demografi dan berperan dalam pembangunan nasional pada 2045. “Nanti pada 2045, Indonesia yang memimpin itu kalian. Kalian harus berperan menjadi bagian dari generasi produktif agar kita terhindar dari aging society,” tuturnya.
Discussion about this post