JAKARTA, KabarSDGs – Perguruan Tinggi Swasta (PTS) diharapkan berkontribusi nyata dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya menyongsong Era Indonesia Emas 2045. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah mendorong peningkatan kualitas pembelajaran demi menghasilkan lulusan yang siap bekerja.
“PTS harus visioner, ulet, dan inovatif agar mampu menghasilkan lulusan sarjana yang memenuhi kebutuhan dan menguasai teknologi,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Penyerahan SK Kemendikbudristek RI dan Peresmian Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka), Selasa (7/6).
Pemerintah fokus membangun SDM unggul, yakni profesional, produktif, inovatif, mampu bersaing, dan berkepribadian Indonesia. Namun, pembangunan SDM saat ini dihadapkan tantangan berat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2021, hampir 90 persen angkatan kerja di Indonesia berpendidikan setingkat SLTA ke bawah.
Menurut Muhadjir, postur angkatan kerja di Indonesia akan banyak bergeser pada 15-25 tahun mendatang. Artinya, mereka yang berpendidikan rendah digantikan generasi di bawahnya.
“Maka dari itu kita harus berikan pendidikan terbaik untuk generasi masa depan, karena pendidikan tinggi berperan penting dalam pembangunan SDM berkualitas,” tutur Muhadjir.
Muhadjir menjelaskan, jenjang pendidikan tinggi juga memiliki persoalan besar, yaitu terbatasnya akses. Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi baru mencapai 31,18 persen pada 2021. Secara keseluruhan, kapasitas perguruan tinggi hanya bisa menampung setengah lulusan SMA dan sederajat yang jumlahnya sekitar 3,8 juta orang per tahun.
“Kita berharap dapat meningkatkan APK PT menjadi 50 persen di tahun 2035 nanti. Itu membutuhkan tambahan kapasitas sekitar 5,2 juta dibandingkan daya tampung mahasiswa di tahun 2019,” katanya.
Pembangunan SDM berkualitas, lanjut Muhadjir, tidak hanya melalui penambahan daya tampung untuk meningkatkan APK perguruan tinggi. Apalagi Indonesia menghadapi globalisasi sehingga harus meningkatkan human capital competitiveness. Menurut dia, bangsa yang akan survive, menang, dan sukses pada era seperti ini adalah bangsa yang berpengetahuan, berketerampilan, dan berkarakter kuat.
“Pemerintah juga terus mendorong peningkatan kualitas pembelajaran agar menghasilkan lulusan siap kerja atau mampu menjadi wirausahawan,” ujar Muhadjir.
Discussion about this post