JAKARTA, KabarSDGs — Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19. Sejalan dengan itu, Indonesia juga berusaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap kebutuhan vaksin dari luar negeri dan mendorong produksi vaksin dalam negeri.
“Perlu dilakukan jika berkaca dari embargo yang dilakukan India terhadap vaksin karena kasus Covid-19 melonjak. Dan PT Bio Farma akan terus meningkatkan kapasitas produksi vaksin Sinovac mencapai 25 juta dosis,” jelas Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
“Dengan ditingkatkannya kapasitas produksi vaksin ini, kebutuhan vaksin dalam negeri akan tercapai,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima KabarSDGs, Rabu 14/4/2021).
Pemerintah juga, kata Wiku, terus mengakselerasi pengembangan vaksin dalam negeri. Secara bersamaan, pemerintah juga terus mendiseminasikan informasi kepada masyarakat, tentang pentingnya vaksin untuk melindungi masyarakat dari terpapar. Dan sejauh ini pemerintah sudah 13,6 juta vaksin kepada masyarakat Indonesia.
“Pemerintah terus memastikan program vaksinasi terus berjalan dengan baik sehingga masyarakat dapat terlindungi. Karenanya pemerintah terus mencukupi kebutuhan vaksin melalui skema kerjasama dengan sejumlah negara di dunia,” ujarnya.
Disampng Juga membuka peluang bagi pihak swasta untuk berpartisipasi dalam program Vaksin Gotong Royong yang telah ditutup pendaftarannya hingga tahap 2 oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN), kata Wiku.
“Antuasias cukup tinggi dari perusahaan-perusahaan yang akan berpartisipasi. Dan Kamar Dagang Indonesia, KADIN yang berencana untuk membuka lagi pendaftaran untuk tahap ketiga,” ujar Wiku.
Pemerintah kini tengah mematangkan persiapan untuk pelaksanaan vaksin Gotong Royong. Sementara para pihak dari perusahaan-perusahaan swasta sudah siap melaksanakannya, dan tengah menunggu kepastian impor vaksin yang dilakukan oleh PT Bio Farma.
Discussion about this post