Lampung Timur, Kabar SDGs – Universitas Lampung (Unila) bersama sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) wilayah barat resmi menggelar Rapat Koordinasi Pimpinan BKS-PTN Wilayah Barat dan melepas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional II Tahun 2025 yang dipusatkan di Kantor Bupati Lampung Timur, Senin, 16 Juni 2025.
Acara ini turut dihadiri Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Bupati Lampung Timur Ella Siti Nuryamah, perwakilan Bappeda, Balai Taman Nasional Way Kambas, serta pimpinan kampus dari Unila, Itera, dan anggota BKS-PTN Wilayah Barat.
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, mengapresiasi pelaksanaan program ini dan menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen pembelajaran lintas budaya dan disiplin.
“Mahasiswa harus siap jadi jembatan pengetahuan global yang mampu berkontribusi nyata di masyarakat, sekaligus membuka wawasan tentang tantangan perubahan iklim dunia,” ujarnya.
KKN Internasional II ini mengusung tema “Developing Educolourism Villages for Climate Change Mitigation”, sebuah konsep yang menggabungkan pendidikan, budaya, dan ekowisata untuk mendukung mitigasi perubahan iklim berbasis lokal.
Sebanyak 76 mahasiswa ambil bagian dalam program ini, dengan 30 di antaranya merupakan mahasiswa asing dari berbagai negara. Mereka akan disebar di wilayah Lampung Timur dan Pesawaran untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis edukasi dan lingkungan.
Bupati Lampung Timur, Ella Siti Nuryamah, menyambut hangat kehadiran para mahasiswa dan mendukung penuh program KKN internasional ini.
“Kami melihat potensi besar dalam kerja sama ini, apalagi Lampung Timur punya kekayaan alam, budaya, dan pertanian yang bisa dikembangkan lebih lanjut lewat program ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan kolaborasi lintas kampus, dan mendukung penuh sinergi tri darma perguruan tinggi.
“KKN Internasional ini tak hanya berdampak pada mahasiswa, tapi juga memperkaya masyarakat lokal dan mendorong kerja sama antarlembaga pendidikan di wilayah barat Indonesia,” ujar Prof. Lusmeilia.
Program KKN Internasional II ini juga melibatkan 28 perguruan tinggi anggota BKS-PTN Wilayah Barat, yang bersama-sama mendorong lahirnya solusi inovatif berbasis lokal, berwawasan global.
Dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan negara, kegiatan ini diharapkan bisa jadi model kolaborasi pendidikan tinggi yang tidak hanya akademik, tapi juga berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.
Discussion about this post