Bandung, Kabar SDGs — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan dedikasi terhadap isu lingkungan dengan meraih urutan ke-8 sebagai Perguruan Tinggi Berkelanjutan Terbaik di Indonesia menurut UI GreenMetric World University Rankings 2024. Melalui penerapan teknologi inovatif dan konsep smart eco-campus, keberhasilan ini juga membawa ITS ke posisi ke-70 di tingkat internasional dari 1.477 universitas di 94 negara.
Penghargaan ini diterima secara langsung oleh Rektor ITS, Prof. Ir. Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, dalam acara resmi yang berlangsung di Universitas Padjadjaran, Bandung, pada Selasa (17/12). Menanggapi prestasi ini, Bambang menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan wujud konkret dari kolaborasi serta usaha keras seluruh komunitas ITS. “Seluruh elemen di kampus telah berupaya menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan akademik dengan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan,” imbuhnya.
Bambang menjelaskan bahwa pengakuan ini mencerminkan keberhasilan ITS dalam memadukan teknologi, kreativitas, dan aspek keberlanjutan dalam setiap elemen kehidupan kampus. Usaha ini hasil kerjasama semua pihak di ITS untuk menciptakan ekosistem kampus yang “tentunya bersifat ramah lingkungan, efisien, dan berkesinambungan,” tambahnya.
Dalam UI GreenMetric tahun ini, ada tiga fokus utama yang menjadi kekuatan ITS, yaitu pengelolaan limbah, efisiensi energi, dan pengaturan air. Ketiga aspek tersebut dioptimalkan melalui berbagai program teknologi yang unggul. Salah satu inisiatif utamanya adalah sistem pemantauan energi secara digital yang mampu mengatur dan mengurangi konsumsi energi secara langsung.
Selain itu, Bambang juga menjelaskan bahwa program pengelolaan limbah terpadu dari awal hingga akhir telah dilaksanakan dengan keterlibatan mahasiswa dan tenaga pendidik. ITS juga aktif mengembangkan program daur ulang dengan melibatkan kontribusi dari bermacam pihak. “Program Eco-Campus yang dijalankan telah berhasil menggabungkan aspek akademik, penelitian, dan praktik keberlanjutan dalam satu ekosistem kampus,” kata guru besar dari Jurusan Teknik Mesin ITS tersebut.
Tidak hanya memperhatikan pembangunan fisik, Bambang menjelaskan bahwa ITS juga menanamkan nilai keberlanjutan melalui aspek akademik dan penelitian. Kurikulum yang berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) yang fleksibel serta kegiatan penelitan inovatif yang memiliki wawasan lingkungan menjadi pendorong utama kampus dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan global.
Salah satu program unggulan ITS adalah sistem transportasi yang ramah lingkungan, menggabungkan moda transportasi hijau dengan teknologi berbasis Internet of Things (IoT). Program ini tidak hanya berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon dari aktivitas transportasi di kampus, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya teknologi dalam mengatasi tantangan lingkungan.
Lebih lanjut, Rektor ke-13 ITS menambahkan, penghargaan ini akan menjadi pendorong bagi ITS untuk terus berinovasi di bidang teknologi dan keberlanjutan. “Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami (ITS) untuk terus maju mewujudkan kampus yang tidak hanya hijau secara fisik, tetapi juga cerdas dalam mengintegrasikan teknologi modern dengan prinsip keberlanjutan,” ujar Bambang dengan optimis.
Dengan pencapaian ini, ITS tidak hanya menguatkan posisinya sebagai salah satu universitas teknologi terbaik di Indonesia, tetapi juga sebagai pelopor kampus berkelanjutan yang inspiratif. Di masa depan, ITS berencana untuk memperluas program keberlanjutan dan terus mendukung penerapan teknologi inovatif untuk mewujudkan visinya sebagai kampus yang ramah lingkungan dan memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan serta masyarakat global.
Discussion about this post