MAKASSAR, KabarSDGs – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Peternakan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan menjalin kerjasama dengan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, yang ditandai dengan penandatangan Perjanjian Kerjasama tentang “Analisis Kandungan Nutrisi Makro Alga di Wilayah Pesisir Pantai Barat Sulawesi Sebagai Bahan Pakan Ternak Ruminansia” yang berlangsung secara virtual, pada Selasa (11/7/2023).
Kepala Pusat Riset Peternakan, Tri Puji Priyatno mengatakan ini merupakan kerjasama pertama antara PR Peternakan BRIN dan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Sebenarnya kerjasama riset bidang peternakan sudah pernah dilakukan dengan Fakultas Peternakan, Universitas Hasanudin melalui Program Riset Nasional.
“Saat ini, kerjasama tersebut dilanjutkan kembali setelah semua lembaga riset di seluruh Kementerian/Lembaga berintegrasi ke dalam BRIN. Kerjasama tersebut bisa dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih luas, bukan hanya terbatas pada riset pakan ternak tetapi juga tentang breeding, teknologi reproduksi, kesehatan hewan, dan budidaya. Ruang lingkup kerjasama ini masih kecil tentang pemanfaatan makro alga dan riset ini dilakukan di beberapa kelompok riset terkait mitigasi perubahan iklim,” ujarnya dalam siaran tertulisnya.
Bahkan, lanjut Tri, kegiatan riset yang intensif juga sudah mulai kami lakukan terkait teknologi budidaya dengan pendekatan industrial 4.0.
“Digitalisasi teknologi budidaya untuk pengembangan smart farming juga merupakan topik riset yang dapat dikerjasamakan antara BRIN dan Fakultas Peternakan. Ke depan sangat penting untuk mengembangkan teknologi-teknologi bidang peternakan yang lebih advance dan bermanfaat bagi peternak,” jelas Tri.
Ia menjelaskan, kerjasama dengan BRIN tidak saja dalam bidang riset tetapi juga peningkatan kapasitas SDM, seperti pembimbingan riset mahasiswa untuk program S1, S2 dan S3. BRIN juga memiliki fasilitas riset yang sangat lengkap dan terkini yang dapat dimanfaatkan dosen dan mahasiswa melalui skema kerjasama dengan BRIN.
“Disamping itu, di BRIN memiliki program visiting researcher dan post-doctoral yang terbuka dan dapat dimanfaatkan untuk talenta-talenta muda S2 atau S3 yang baru lulus dari berbagai universitas, termasuk Universitas Hasanuddin. Saat ini Pusat Riset Peternakan sangat membutuhkan periset yang kompeten dalam bidang kesehatan hewan, khususnya pengembangan vaksin ternak,” imbuh Tri.
Ia melanjutkan, di BRIN ada skema pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR) yang dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan teknologi-teknologi hasil riset kita.
“Kerjasama riset untuk pemberdayaan UMKM melalui pendanaan PPBR bisa memanfaatkan hasil-hasil riset yang dihasilkan oleh BRIN, Universitas Hasanuddin, atau masyarakat yang dapat dimanfaatkan dengan baik,” ungkap Tri.
Ia menegaskan, kerjasama riset yang masif sangat penting untuk meningkatkan ekosistem riset nasional. Ekosistem riset nasional yang baik hanya dapat kita lakukan melalui kerjasama riset yang masif serta saling menguntungkan dan bermanfaatkan bagi semua pihak.
“Mudah-mudahan awal kerjasama riset ini memberikan motivasi dan memberi arah kerjasama yang lebih baik kedepannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Syahdar Baba menuturkan kolaborasi seperti ini sudah menjadi suatu kewajiban karena beberapa program dari kemendikbud mendorong untuk berkolaborasi dengan lembaga riset.
“Kesempatan ini akan kami manfaatkan dengan baik, kami akan membuat kegiatan workshop dan mempertajam topik-topik dari kelompok riset sehingga hasilnya nyata dan sangat memungkinkan untuk menyusun peta jalan kegiatan termasuk breeding dan ternak,” ujarnya.
Syahdar menambahkan, yang masih terbatas itu pembimbing mahasiswa dan sedikit yang memenuhi syarat. Program beasiswa dari BRIN sudah kami sosialisasikan dan semester depan akan kami seleksi yang memiliki potensi yang terkait bidang riset dan mempersiapkan mahasiswanya.
“Penandatangan perjanjian kerjasama ini baru langkah awal saja nanti kita susun sistemnya sehingga komprehensif, nyata, dan signifikan hasilnya. Untuk proses hilirisasi kami bekerjasama dengan DIKTI dan mengikuti program PPBR BRIN, semoga bulan depan dapat kita susun kegiatan workshop-nya,” harap Syahdar Baba.
Discussion about this post