JAKARTA, KabarSDGs – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengabarkan gempa yang terjadi pukul 16.55.44 WIB, Jumat 14 April 2023 di sekitar Laut Jawa. Gempa tersebut magnitudo (M) 6,6 telah mengguncang 65 Km arah Barat Laut Kota Tuban, Jawa Timur,.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, gempa tersebut mempunyai parameter update M6,9. Ia menegaskan, bahwa pusat gempa bukan di wilayah Tuban namun di Laut Jawa.
“Gempa M6,9 ini bukan Gempa Tuban, ini Gempa Laut Jawa,” ujar Daryono.
Ia melanjutkan, Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,31° LS ; 111,96° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada kedalaman 643 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa,” ungkap Daryono.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Karangkates.
Selanjutnya di Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trengalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Selain itu, gempa ini juga dirasakan hingga daerah Jawa Tengah bagian barat, DIY, Jawa Barat, Jakarta, dan Banten.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 17.43 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak satu dengan magnitudo M5,5,” terang Daryono.
Sementara itu, Plt Kapusdatinkom BNPB, Abdul Muhari mengatakan, BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD prov/kab/kota.
“Hal ini untuk memantau dan melakukan kaji cepat situasi atau dampak untuk menentukan tindak tanggap darurat sekiranya diperlukan,” ujar Muhari.
Discussion about this post