Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., memimpin Rapat Koordinasi Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau. Rapat tersebut diadakan di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada hari Rabu (7/6). Gubernur Provinsi Riau H. Syamsuar dan Anggota Komisi VIII Dapil Riau H. Achmad juga turut hadir dalam rapat tersebut.
Rapat ini dilaksanakan dalam format hybrid, melibatkan unsur Forkopimda Provinsi Riau. Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPB memberikan arahan khusus mengenai antisipasi terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan yang bisa dipicu oleh faktor cuaca.
Salah satu arahan pertama yang disampaikan oleh Kepala BNPB adalah agar semua pihak terkait di tingkat pemerintah daerah melakukan apel kesiapsiagaan dan patroli secara rutin serta membentuk satgas khusus.
“Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan, dan oleh karena itu, penanganannya tidak boleh lengah,” ujaranya dalam siaran tertulisnya.
Selanjutnya, Kepala BNPB mendorong agar satgas penanganan kebakaran hutan dan lahan terus memantau perkembangan cuaca, titik-titik hot spot, tinggi muka air gambut, dan faktor-faktor lain yang dapat memicu kebakaran.
“Informasi peringatan dini terkait faktor-faktor tersebut dapat diperoleh melalui lembaga-lembaga seperti BMKG, BRIN, KLHK, dan BRGM,” ungkapnya.
Kepala BNPB juga menginginkan identifikasi seluruh kebutuhan terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan, mulai dari kesiapan personel hingga ketersediaan peralatan dan logistik untuk pemadaman baik darat maupun udara. Jika diperlukan, semua kebutuhan tersebut dapat diajukan kepada pemerintah pusat.
“Kami mengajak seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan untuk bersinergi secara efektif dan efisien. Penanganan bencana seperti kebakaran hutan dan lahan adalah tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Kepala BNPB juga meminta unsur TNI dan Polri untuk melaksanakan penegakan hukum dan menjaga keamanan, khususnya dalam menindak pelaku pembakaran hutan dan lahan atau aktivitas pembalakan liar dan sejenisnya.
Setelah rapat selesai, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Anggota Komisi VIII DPR RI H. Achmad secara simbolis menyerahkan dukungan peralatan kepada Pemerintah Provinsi Riau guna mendukung penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Dukungan peralatan tersebut termasuk pompa induk sebanyak 11 unit, pompa sedang 6 horse power sebanyak 22 unit, pompa jinjing sebanyak 44 unit, selang 1,5 inchi sebanyak 132 rol, selang 2,5 inchi sebanyak 99 rol, nozel 1,5 inchi sebanyak 88 unit, Y konektor 2,5 inchi ke 1,5 inchi sebanyak 22 unit, Y konektor 1,5 inchi ke 1,5 inchi sebanyak 66 unit, paket perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 220 paket, dan flexible tank berkapasitas 5.000 liter sebanyak 11 unit.
Discussion about this post