JAKARTA, KabarSDGs -– Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima laporan dari 16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota di Jawa Timur, terkait kerusakan dampak dari Gempabumi Selatan Jawa magnitudo 6,1 yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021).
“Sebanyak 16 BPBD Kabupaten/Kota tersebut melaporkan adanya kerusakan bangunan mulai dari kategori rusak ringan, rusak sedang maupun rusak berat,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, di Jakarta, Sabtu (10/4/2021).
Menurut dia, data BNPB hari ini, Sabtu (10/4), pukul 20.00 WIB, lebih dari 300 rumah rusak dengan tingkatan berbeda, dari ringan hingga berat.
BNPB menghimpun sejumlah data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Jawa Timur (Jatim) dengan total rumah rusak berat (RB) berjumlah 11 unit, rusak sedang (RS) 194 dan rusak ringan (RR) 126. Catatan sementara, 13 unit rumah rusak namun belum ditentukan kategori tingkat kerusakan.
“Sedangkan sejumlah kerusakan fasilitas umum, antara lain sarana Pendidikan 11 unit, kantor pemerintah 7, sarana ibadah 6, RSUD 1 dan pondok pesantren 1,” ujar Raditya.
Dia mengatakan, BNPB masih menunggu verifikasi data dari BPBD. Data meninggal dunia berjumlah 7 jiwa, luka berat 2 dan luka ringan 10. Korban meninggal dunia di Kabupaten Malang 3 jiwa, Lumajang 2 dan di wilayah perjalanan Lumajang – Malang 2. Korban luka-luka teridentifikasi di wilayah Kabupaten Lumajang.
Sementara itu, jelas dia, BPBD Kabupaten Lumajang menginformasikan adanya titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari. BPBD masih melakukan pendataan jumlah warga mengungsi di lokasi pengungsian.
BPBD Kabupaten Lumajang, kata Raditya, kerusakan rumah teridentifikasi di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Tempursari (Desa Kaliuling, Desa Tempursari dan Desa Pundungsari), Pronojiwo (Desa Tamanayu, Desa Sidomulyo, Desa Supiturang, Desa Oro Oro Ombo), Pasirian (Desa Gondoruso, Desa Condro), Gucialit (Desa Tunjung, Desa Kertowono, Desa Pakel), Pasrujambe (Desa Pasrujambe), Senduro (Desa Argosari, Desa Wonocempokoayu), Yosowilangun (Desa Kebonsari), Tekung (Desa Tukum).
“BPBD Kabupaten Malang melaporkan sementara 97 unit rumah rusak. Sebagian besar rumah rusak pada kategori rusak sedang,” katanya.
Dari Blitar, BPBD melaporkan rumah RB 6 unit, RS 85, dan RR 111. Selain itu, kerusakan terjadi pada rumah sakit 1 unit, sekolah 5, tempat ibadah 2 dan kantor 3.
BPBD Kabupaten Jember melaporkan kerusakan rumah dengan kategori RB 3 unit, RS 11 dan RR 14, sedangkan ada 1 unit masjid rusak sedang.
BPBD Kabupaten Trenggalek menginformasikan sekitar 13 unit rumah rusak dengan kategori ringan hingga berat. Sedangkan kerusakan fasilitas umum lainnya terdiri dari pondok pesantren 1 unit, sarana pendidikan 2, tempat ibadah 2 dan kantor 3.
BPBD Kota Kediri melaporkan gedung IIK Baktiwiyata rusak ringan. Demikian juga di Kabupaten Pasuruan, 1 unit tempat ibadah rusak. Sedangkan di Kabupaten Gresik, BPBD melaporkan rumah RR 1 unit.
“BPBD Kota Malang mencatat rumah RB 2 unit dan RS 1. BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD yang wilayahnya terdampak gempa M 6,1,” ujar Raditya.
Discussion about this post