Kupang, Kabar SDGs – RSUP Dr. Ben Mboi, Kupang, telah menciptakan tonggak baru dengan berhasil melaksanakan operasi bedah jantung terbuka yang pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Jumat, 20 Desember.
Prosedur ini dilaksanakan pada seorang wanita berusia 26 tahun yang didapati menderita Severe Mitral Valve Stenosis, Moderate Tricuspid Valve Regurgitation, serta Pulmonary Hypertension.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, memberikan pujian kepada tim di RSUP Dr. Ben Mboi, tim pendukung dari RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, dan RSJPD Harapan Kita yang bertindak sebagai pengampu nasional, atas keberhasilan dalam menjalankan operasi ini.
“Sebelumnya, jenis operasi ini hanya dapat dilakukan di Surabaya atau Jakarta. Sekarang, fasilitas lanjutan seperti ini sudah bisa dinikmati di NTT,” kata Menkes saat konferensi pers di RSUP Dr. Ben Mboi pada hari Sabtu, 21 Desember.
Setiap tahun, sekitar 7.000 pasien dari NTT harus dirujuk ke Bali, Makassar, atau Surabaya untuk menerima layanan kesehatan seperti perawatan jantung, stroke, dan kanker. Dengan dibukanya layanan jantung di NTT, jumlah pasien yang dirujuk diharapkan bisa berkurang antara 3.000 hingga 4.000 per tahun.
Direktur RSUP Dr. Ben Mboi, dr. Annas Ahmad, menyatakan bahwa kesuksesan operasi ini merupakan langkah awal dalam memperluas layanan spesialis di rumah sakit tersebut. Annas menegaskan komitmennya untuk memastikan masyarakat di bagian timur Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara.
“Sejak rumah sakit ini didirikan, kami bertekad untuk menciptakan kesetaraan di wilayah timur Indonesia. Kami berharap masyarakat di timur bisa mendapatkan diagnosis dan perawatan yang setara dengan fasilitas kesehatan yang ada di Jakarta,” jelas dr. Annas.
Selanjutnya, dr. Annas menambahkan bahwa keberhasilan ini memperkuat tekad RSUP Dr. Ben Mboi untuk menegaskan posisinya sebagai rumah sakit rujukan di tingkat regional maupun internasional. Dengan pencapaian ini, NTT menjadi provinsi ke-25 di Indonesia yang mampu menyediakan layanan bedah jantung terbuka.
Pada kesempatan yang sama, Menkes menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya meningkatkan akses serta kualitas layanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
Selain layanan jantung, Menkes juga mengungkapkan rencana untuk melakukan pemasangan perangkat canggih untuk penanganan kanker di NTT pada tahun berikutnya. Ini merupakan langkah untuk mengurangi jumlah pasien kanker yang dirujuk, yang saat ini menjadi penyakit kedua terbanyak yang dirujuk ke luar daerah.
Tidak hanya dari segi fasilitas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga terus mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan di daerah. “Menurut catatan saya, yang paling dibutuhkan adalah dokter. Oleh karena itu, kami ingin memprioritaskan anak-anak daerah melalui pemberian beasiswa bagi yang berpotensi agar mereka bisa kembali memberikan pelayanan di daerah mereka,” tambah Menkes.
Discussion about this post