Jakarta, KabarSDGs – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan BeRest menjajaki kolaborasi untuk menghubungkan para pegiat ekonomi kreatif melalui suatu aplikasi penyedia layanan atau jasa dari tiap 17 subsektor ekraf.
Rencana kolaborasi ini fokus pada pengembangan sejumlah program melalui Asta Ekraf.
“Kolaborasi bersama BeRest bisa diarahkan melalui Pasar Ekraf yang berarti pegiat-pegiat ekraf dari berbagai daerah bisa akses platform BeRest untuk pemasaran jasa mereka. Selanjutnya, melalui Talenta Ekraf dan Sinergi Ekraf misalnya kolaborasi bersama asosiasi fotografi yang memperkenalkan jasa mereka sehingga membuka akses pasar dari wilayah terdekat. Kemudian, ada Ekraf Data yang bisa dijajaki BeRest untuk atasi penguatan data dalam ekraf hub,” ungkap Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya saat menerima audiensi dari platform inovatif BeRest di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, Kamis, 18 September 2025.
Sejak berdiri pada 2024, BeRest hadir untuk semua kalangan tanpa batasan kelas ekonomi.
Dirancang untuk membantu penyedia jasa memaksimalkan promosi sekaligus memudahkan pengguna dalam menemukan layanan yang mereka butuhkan.
“Manfaat aplikasi BeRest sebetulnya dibutuhkan banyak orang. Kita harus mengeskalasi aplikasi ini supaya semakin banyak pegiat ekonomi kreatif yang mengunggah jasanya melalui aplikasi BeRest. Kita juga bisa kolaborasi dalam bentuk mempromosikan aplikasi supaya semakin banyak penggunanya,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Sebagai suatu bentuk aplikasi digital, BeRest mampu memberikan peluang kerja yang sama untuk masyarakat desa dan kota.
Dua layanan yang hadir saat ini yaitu layanan jasa untuk rumah (tukang bangunan, ahli pintu, tukang kunci, tukang ledeng, tukang AC, dan Asisten Rumah Tangga) dan tersedia layanan jasa untuk pengajar (komputer, musik, dan mata pelajaran).
Layanan lain akan hadir terutama yang berkaitan dengan tiap subsektor ekonomi kreatif.
“Kreatif adalah sebuah mesin baru untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Kementerian Ekraf juga bisa bantu mengkurasi para pegiat ekraf dan men-scale up atau memverifikasi jasa maupun layanan tiap subsektor ekraf yang bisa ditampilkan melalui BeRest nantinya,” imbuh Tenaga Ahli Menteri Bidang Isu Strategis Gemintang K. Mallarangeng.
Founder BeRest, Edbert Adinata Zulkarnain, menyampaikan bahwa aplikasi telah dirancang untuk memudahkan para pegiat ekonomi kreatif mendaftarkan diri dalam berbagai layanan dengan visibilitas dan fleksibilitas bertemu dengan pengguna jasa kreatif lainnya.
“Harapan kami sebenarnya jangan sampai market kreatif di Indonesia justru dikuasai sama Artificial Intelligence (AI). Kami ingin membantu Kementerian Ekonomi Kreatif untuk mempermudah supaya para penyedia jasa bidang kreatif bisa lebih gampang menemui akses pasarnya. Bagi seluruh pegiat-pegiat ekraf segeralah gunakan aplikasi BeRest untuk memasarkan jasa-jasa kalian,” harap Edbert.
Dari pihak Kementerian Ekraf, turut mendampingi Menteri Ekraf Teuku Riefky yaitu Plt Direktur Aplikasi, Wahyu Wicaksono, Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Reslyana Dwitasari, dan Tenaga Ahli Menteri Panji Purboyo.
Sementara dari jajaran BeRest turut hadir Co-founder Berwin Gorat dan Direktur Pemasaran Veren Viriya.
Discussion about this post