Gorontalo, Kabar SDGs – Dekan Fakultas Kelautan dan Teknologi Perikanan Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Prof. Dr. Yuniarti Koniyo, menyatakan bahwa kolaborasi antara akademisi dan institusi teknis seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sangat krusial untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan serta meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang kelautan.
Dengan menghadirkan ahli dari BMKG, “kami berharap mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari praktik di lapangan dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dinamika laut serta penerapan ilmu ini dalam dunia profesional,” kata Prof. Linda dalam kuliah pakar yang bertema “Peran BMKG dalam Pemantauan dan Prediksi Dinamika Laut.”
Acara yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen ini menghadirkan Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaludin Gorontalo, Cucu Kusmayancu, pada Selasa lalu.
Cucu memberikan penjelasan yang mendetail tentang fungsi BMKG dalam mengamati, menganalisis, dan memprediksi dinamika laut di perairan Indonesia, khususnya di wilayah Gorontalo dan area sekitarnya.
Untuk meramalkan dinamika laut, data oseanografi seperti suhu permukaan laut, arus, pasang surut, dan gelombang sangat diperlukan untuk mendukung keselamatan pelayaran, perikanan, dan penanganan bencana kelautan.
“Kami di BMKG tidak sekadar memperhatikan cuaca dan iklim, melainkan juga memiliki tanggung jawab berat untuk memantau keadaan laut yang berpengaruh signifikan pada sektor maritim dan perekonomian masyarakat pesisir,” jelas Cucu.
Secara khusus, teknologi pemantauan laut BMKG memanfaatkan peralatan seperti buoy, satelit, dan model prediksi numerik.
Cucu juga menyampaikan tentang pengamatan cuaca maritim dan kolaborasi antara lembaga pemerintah dan universitas dalam meningkatkan pemahaman mengenai kebencanaan.












Discussion about this post