• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
15 Juni 2025
No Result
View All Result
Kabar SDGs
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY PENDIDIKAN & IPTEK

Genjot Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan, Sesditjen: Kebudayaan Modal Utama Pembangunan Negara

by Riski Yanti
23 September 2023
Genjot Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan, Sesditjen: Kebudayaan Modal Utama Pembangunan Negara
26
SHARES
161
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

BANDUNG, KabarSDGs – Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan di sejumlah daerah.

Kali ini Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek melakukan sosialisasi Pemajuan Kebudayaan di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Tepatnya di Kopo Square, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

BACA JUGA

Menteri Kebudayaan Resmikan Transformasi ISI Denpasar menjadi ISI Bali

Menteri Kebudayaan Resmikan Transformasi ISI Denpasar menjadi ISI Bali

1 Maret 2025
Festival Sidang Balai Panjang: Merawat Lingkungan dalam Upaya Menjaga Kearifan  Lokal

Festival Sidang Balai Panjang: Merawat Lingkungan dalam Upaya Menjaga Kearifan Lokal

22 Agustus 2024
AI Jadi Alat Bantu, Kemendikbud Dorong Siswa Belajar Efisien dan Efektif

AI Jadi Alat Bantu, Kemendikbud Dorong Siswa Belajar Efisien dan Efektif

7 Mei 2024

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh lebih dari 150 orang pegiat kebudayaan, termasuk pelaku seni dan tenaga pengajar.

Antusiasme pelaku seni dan pegiat kebudayaan dalam sosialisasi Pemajuan Kebudayaan di daerah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat sangat tinggi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Fitra Arda mengatakan, pendiri negara sudah merancang apa yang disebut kebudayaan. Undang-undang sudah menjamin pemeliharaan kebudayaan nasional, tepatnya pada UU no 5 tahun 2017.

Undang-undang tersebut memiliki makna ketahanan dan kontribusi kebudayaan nasional dalam dunia internasional. Didalamnya jelas menekankan seluruh rakyat Indonesia termasuk pejabat negara wajib untuk menjaga kebudayaan nasional.

“Setiap kita wajib untuk menjaga kebudayaan nasional. Atas dasar itulah lahir UU no 5/2017 maknanya ada Ketahanan, dan kontribusi kebudayaan kita di kebudayaan internasional,” ujarnya dalam diskusi dan sosialisasi Pemajuan Kebudayaan, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/9/2023).

Melalui pembahasan Pokok-pokok Kebudayaan Daerah (PPKD), ujarnya, ternyata Kabupaten Bandung sudah memilikk Peraturan Daerah dalam mendukung pelaksanaan UU no 5/2017.

“Sekarang lebih mudah menjalani aksinya,” tambah pitra.

Baginya, pemajuan kebudayaan bukan hanya soal menjaga dan melestarikannya, melainkan juga harus melakukan modal sosial untuk mendukung pembangunan negara kedepan.

Kini, di tengah terpaan budaya negara lain di Indonesia, pengetahuan budaya nasional justru perlu diperkuat. Sebagaimana yang dipelajari oleh siswa di sekolah, begitu juga perlu diperdalam oleh masyarakat luas.

“Bahwa pengetahuan tradisional, pengetahuan lokal, harus menjadi pertimbangan pembangunan kedepan,” katanya.

Isu kebudayaan, ujar dia, menjadi modal utama untuk menunjang kehidupan yang keberlanjutan di Indonesia. Melalui kebudayaanlah, kehidupan masyarakat Indonesia bisa tumbuh dan berkembang bahkan bertahan jangka panjang yang berkelanjutan.

Maka, menurut Fitra, tema Pekan Kebudayaan Nasional kali ini adalah “Merawat Bumi Merawat Kebudayaan“.

“Hal inilah yang harus dilakukan, menghidupkan dan menjaga ekosistem kebudayaan juga mendorong peran aktif inisiatif masyarakat dalam mengembangkan kebudayaan nasional,” kata dia.

Fitra mencontohkan, seberapa jauh masyarakat Indonesia sudah melaksanakan kebudayaan yang berkelanjutan dengan mempertahankan Angklung sebagai warisan budaya benda yang tak ternilai harganya. Namun disamping itu, tak hanya mengakui namun juga perlu melestarikannya dengan menjaga ekosistem bambu sebagai bahan baku Angklung.

“Kalau bambunya gak berkelanjutan maka kebijakan yang diambil harus memepertimbangkan keberlanjutan tanaman bambu,” ucapnya.

Sehingga, menurut Fitra, ada rencana aksinya kedepan untuk mempertahankan kebudayaan nasional dengan menjaga ekosistem keberlanjutan bahan bakunya. “Begitu juga misal rendang dengan sapinya,” kata dia.

Indeks kebudayaan di Jawa Barat sendiri tercatat sebesar 53,67. Sementara indeks kebudayaan nasional 55,13. Selain itu, ada indeks kebudayaan daerah tertinggi yakni Yogyakarta 60, dan Bali 60.

“Salah satu hal yang menguatkan indeks kebudayaan di daerah itu adalah lembaga dan ekosistemnya,” kata Fitra.

Dia berharap kepada seluruh kepala daerah agar menjadikan kebudayaan masuk ke dalam skala prioritas pembangunan daerah. Bahkan semua pihak harus turut serta terlibat dalam pembangunan kebudayaan kedepannya.

“Pembahasan kebudayaan harus masuk ke Bapeda, jadi pembahasan prioritas. Semua OPD harus terlibat dalam pembangunan kebudayaan kedepan,” ungkap Fitra.

“Kebudayaan modal utama pembangunan negara,” ujarnya.

Anggaran kebudayaan menudut dia selalu naik tiap tahunnya, namun tak hanya sekadar uang tapi juga keberpihakan menjadi pokok paling penting.

“Mudah-mudahan di Jawa Barat, bisa menguatkan itu dan IPK kita. Mudah-mudahan bisa dirancang bersama-sama. Sehingga bisa memasukan berbagai hal seperti di Jawa Tumur dan Jambi,” kata dia.

Kebudayaan bukan lagi cost, tapi juga investasi jangka panjang. Yang perlu dilakukan sekarang adalah kebudayaan hsrus menjadin haluan negara, metode pembangunan, bagaimana membentuk manusia berkarakter dan berkebudayaan, hingga kedisiplinan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Anggota DPR RI Komisi X dari Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi. Politikus sekaligus aktor kawakan ini menegaskan, Kebudayaan bisa menjadi tolak ukur kemajuan sebuah bangsa.

Namun kini nyatanya sejumlah kebudayaan asli Indonesia mulai luntur, seperti hilangnya budaya menabung, makan umbi-umbian, menimba air dari sumur, hingga budaya gotong royong.

“Sekarang kalau negara mengajak untuk kembali kepada budaya Indonesia zaman dulu dengan makan umbi-umbian pasti gak mau. Malah carinya beras subsidi,” ujar dia.

Padahal, kata dia, dana pemajuan kebudayaan di tingkat nasional cukup tinggi dan selalu naik. Namun baiknya tidak dilihat dari nilai yang tinggi, melainkan juga dukungan negara terhadap pemajuan kebudayaan mulai dari tingkat terendah hingga tertinggi.

“Apa yang dilakukan oleh negara, melindungi, konservasi, mendorong kemajuan kebudayaannya. Apa yang didorong? Pemajuan untuk pariwisata, nilai, ekosistem, alat, SDM hingga infrastrukturnya,” ujar Dede Yusuf.

Share10SendTweet7
Previous Post

Kartika Basuki Dampingi Iriana Jokowi Edukasi Perilaku Hidup Sehat

Next Post

Menteri LHK Tegaskan Langkah Penting Rehabilitasi Ekosistem Bromo Usai Terbakar

Next Post
Menteri LHK Tegaskan Langkah Penting Rehabilitasi Ekosistem Bromo Usai Terbakar

Menteri LHK Tegaskan Langkah Penting Rehabilitasi Ekosistem Bromo Usai Terbakar

Kebakaran Hutan di Indonesia, Tidak Ada Asap Melintas Ke Malaysia

Kebakaran Hutan di Indonesia, Tidak Ada Asap Melintas Ke Malaysia

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Prabowo Tegaskan Bangun Giant Sea Wall Atasi Ancaman Rob di Pesisir Utara Jawa

Prabowo Tegaskan Bangun Giant Sea Wall Atasi Ancaman Rob di Pesisir Utara Jawa

15 Juni 2025
KMP Jatra II Mulai Beroperasi Melayani Rute Sibolga – Gunungsitoli

KMP Jatra II Mulai Beroperasi Melayani Rute Sibolga – Gunungsitoli

15 Juni 2025
Aktivis Himbau Stop Buang Sampah di Sungai Balantieng yang Tercemar Mikroplastik

Aktivis Himbau Stop Buang Sampah di Sungai Balantieng yang Tercemar Mikroplastik

15 Juni 2025
Petani Milenial Sergai Sukses Panen Perdana Melon dengan Omzet Miliaran

Petani Milenial Sergai Sukses Panen Perdana Melon dengan Omzet Miliaran

14 Juni 2025
Ratusan Orang Lintas Lembaga Jalankan Aksi Bersih Danau Siombak di Medan

Ratusan Orang Lintas Lembaga Jalankan Aksi Bersih Danau Siombak di Medan

14 Juni 2025

POPULAR

  • BSI Scholarship Prestasi Unggulan 2025 Resmi Dibuka

    BSI Scholarship Prestasi Unggulan 2025 Resmi Dibuka

    33 shares
    Share 13 Tweet 8
  • WSL Krui Pro 2025 Digelar di Pantai Ujung Bocur Diikuti Peserta Berbagai Negara

    24 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Sampah di Bulukumba Banyak Ditemukan di Kawasan Sungai

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Nestlé Indonesia Tingkatkan Kesejahteraan Sapi Perah Rakyat dengan Closed Barn System

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Proyek Tennet 2GW HVDC dari PT McDermott Diapresiasi BP Batam

    26 shares
    Share 10 Tweet 7

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.