JAKARTA, KabarSDGs – Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. menerangkan, Bangsa Indonesia akan selalu beragam, sehingga penting untuk senantiasa mengutamakan profesionalisme dan menghargai kebhinekaan. Menurutnya, TNI-Polri berperan sebagai alat yang mengikat perbedaan-perbedaan di dalam bangsa.
“Namun, perlu diingat bahwa sebagai perekat bangsa, mereka tidak boleh melupakan wawasan kebangsaan,” ujar Panglima TNI saat memberikan pembekalan kepada 833 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri di Gedung Balai Sudirman, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, pada Jumat (21/07/2023) yang dikutip dalam siaran tertulisnya.
Panglima TNI memberikan selamat kepada 357 Capaja TNI AD, 94 TNI AL, 114 TNI AU, dan 268 Polri atas pencapaian mereka dalam menyelesaikan pendidikan di kawah Candradimuka dengan baik.
“Keberhasilan ini merupakan langkah kecil menuju sesuatu yang lebih besar. Setelah 4 tahun menjadi taruna dan mencari bekal ilmu, pada tanggal 26 Juli, kalian akan dilantik menjadi perwira-perwira sebagai generasi penerus TNI dan Polri,” jelasnya.
Panglima TNI menegaskan, agar mereka tidak menjadi pengkhianat bangsa dengan menjual kehormatan diri sebagai prajurit. Ia menegaskan, pemimpin yang baik harus memiliki jiwa gotong royong, karena tantangan negara dan bangsa tidak dapat diatasi sendiri.
“Saat negara berperang, TNI harus maju sebagai Trimatra dan membutuhkan bantuan dari rakyat untuk memenangkan pertempura,” terangnya.
Panglima TNI juga menekankan, pentingnya sinergi antara TNI dan Polri. Menurutnya, kekuatan dan pertahanan keamanan bangsa Indonesia dibangun melalui sinergi ini.
“Tetap menjunjung tinggi sinergi dan gotong royong antar anak bangsa. Karakter kelima yang harus dimiliki untuk sukses adalah mental kejuangan, karakter pantang menyerah yang mendarah daging dalam diri masing-masing, serta kemampuan untuk tidak mudah patah semangat ketika menghadapi kegagalan, sebaliknya, harus segera dievaluasi dan bangkit kembali,” tutur Panglima TNI.
Ia menjelaskan, menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah dan harus memiliki keteguhan hati terhadap opini buruk dari orang lain.
“Kritik harus dijadikan motivasi untuk menjadi lebih baik. Saat naik pangkat, kritik dan cobaan akan semakin banyak, dan mereka harus tetap teguh dan kuat,” tegas Panglima TNI.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Capaja TNI-Polri Angkatan 2023 yang meraih Bintang Adhi Makayasa, yaitu Serma Tutar Inf Sawung Setyawan, S.Tr.(Han) (Akmil), Serma Tutar Laut (P) Hermawan Burhanudin Tri Putro (AAL), Serma Tutar Pnb Muhammad Galuh Safari Rahmat (AAU), dan Brigadir Taruna Irvan Urane Aziz (Akpol).
Panglima TNI mengakhiri pembekalannya dengan mengucapkan terima kasih kepada Danjen Akademi TNI, Kalem Diklat Polri, para Gubernur Akademi Angkatan, Gubernur Akpol, serta seluruh jajaran yang telah berkontribusi dengan waktu, tenaga, pikiran, dan kasih sayangnya, sehingga berhasil membimbing 833 Capaja menjadi energi baru untuk menjadi Perwira tumpuan masa depan.
Discussion about this post