JAKARTA, KabarSDGs – Sekitar 30 perwakilan dari berbagai kelompok suporter klub sepak bola Indonesia datang ke Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) pada Kamis (6/10) Sore. Mereka bertemu dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan di kantor Mereka datang untuk memberikan masukan.
Perwakilan suporter ditemui oleh anggota TGIPF, Kurniawan Dwi Yulianto dan Akmal Marhali, serta Deputi Bidang Koordinasi Hukum HAM dan Ketua Tim Sekretariat TGIPF Sugeng Purnomo.
Pada kesempatan tersebut, beberapa perwakilan supporter mengapresiasi atas perhatian Presiden Jokowi membentuk Tim untuk menuntaskan kasus tersebut, dan menitipkan pesan agar TGIPF bekerja maksimal agar kasus ini diungkap secara jelas.
Perwakilan supporter yang datang diterima TGIPF di antaranya Bonek, Banaspati Jabodetabek, Balad Galuh Ciamis, K-Conk Mania, Persikabo, FDSI, Bombastik Batavia, SNEX Banten, Persija, dan Save Indonesia Football.
Diketahui, pada Rabu (5/10) dan Kamis (6/10) sebagian besar tim TGIPF sudah berada terjun ke lapangan, tersisa 3 anggota tim di Jakarta untuk menangani sejumlah sumber yang ada di Jakarta. Tim TGIPF juga sudah dijadwalkan bertemu dengan Aremania di Malang.
Suporter K-Conk Mania Madura, Mimit mengatakan, pihaknya berharap besar dengan Tim TGPIF, karena sudah sering terjadi suporter meninggal sia-sia.
“Kami minta tim bekerja dengan penuh hati dan sungguh-sungguh serius,” harapnya dalam siaran tertulisnya.
Sementara itu, Ketua Umum Balad Galuh Ciamis, Chozin juga menaruh harapan ke TGIPF.
“Agar perkara ini segera diungkap secara jelas, agar masyarakat tahu apa yang sebenarnya terjadi,” ungkapnya.
Anggota TGIPF, Kurniawan Dwi Yulianto menanggapi, semua masukan akan menjadi catatan untuk dibahas di tim.
“Saya menekankan bahwa concern saya terlibat di tim ini adalah agar regulasi ditegakkan dan dijalankan,” tegasnya.
Sedangkan anggota TGIPF lain, Akmal Marhali mengatakan, pihaknya tidak akan seperti pencari fakta sebelumnya, karena pihaknya ditetapkan oleh Presiden Jokowi.
“Kita semua membawa negara, sehingga mengabaikan amanat negara jika kita tidak bekerja sungguh-sungguh,” ujarnya.
Akmal melanjutkan, sebagaimana disampaikan oleh Menko Polhukam selaku ketua tim pada rapat pertama TGIPF, bahwa tim harus mengungkap masalah tidak hanya yang dipermukaan, tapi hingga akarnya.
Discussion about this post