JAKARTA, KabarSDGs – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022, di Jakarta Convention Center, Senayan, DKI Jakarta pada Kamis (6/10/2022).
Dalam kesempatan itu, Wapres Ma’ruf Amin berharap, ilmu ekonomi dan keuangan syariah dapat masuk ke kurikulum pondok pesantren.
“Pesantren di seluruh pelosok negeri harus terus kita dorong untuk menggalakkan kegiatan dan pembelajaran di bidang ekonomi dan keuangan syariah di dalam kurikulumnya,” ujar Wapres Ma’ruf Amin dalam siaran tertulisnya.
Menurutnya, pemberdayaan ekonomi syariah berbasis pesantren saat ini telah berjalan dengan baik dan berdampak pada bangkitnya perekonomian Indonesia.
“Selain dapat meningkatkan pasokan pangan dan komoditas nasional, ekonomi pesantren juga mampu menembus pasar ekspor,” ujar Wapres.
Dengan demikian, lanjutnya, penguatan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia bergerak mulai dari akar rumput hingga ke level pembuat kebijakan, mulai dari usaha mikro hingga pengusaha besar,.
Ia menambahkan, pelaku ekonomi syariah harus fokus mengoptimalkan seluruh modalitas dan kekuatan untuk bertahan dalam situasi ekonomi tak menentu.
“Kekuatan domestik yang perlu kita jaga antara lain adalah konsumsi dalam negeri dan UMKM yang menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi,” jelas Wapres.
Ia menjelaskan, Pada triwulan II-2022, sebanyak 51,47 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari konsumsi rumah tangga. Menurutnya, pemerintah terus menjaga level daya beli dan konsumsi masyarakat melalui bantuan sosial dan bantuan langsung tunai yang mensasar rumah tangga maupun UMKM.
“Pemerintah juga terus menggaungkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Produk-produk buatan dalam negeri, tidak terkecuali produk UMKM, tidak kalah mutunya. Produk fesyen hijab misalnya, telah berhasil merebut hati konsumen domestik dan luar negeri. Ini harus terus kita tingkatkan,” ujar Wapres.
Ia melanjutkan, apalagi saat ini peringkat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global sangat baik. Menurutnya, hal tersebut bisa dicapai karena adanya sinergi erat di antara semua pemangku kepentingan, tidak terkecuali Bank Indonesia.
Ekonomi syariah yang semakin menguat telah memberi daya dukung bagi stabilitas ekonomi nasional, karena teruji dalam melewati siklus ekonomi. Ekonomi syariah juga dapat diandalkan untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan karena bertumpu pada sektor riil sehingga berperan penting dalam pengamanan pasokan nasional,” terang Wapres.
Ia meneruskan, dana sosial syariahlah yang menjadi salah satu pilar ekonomi dan keuangan syariah, telah didistribusikan kepada masyarakat untuk membantu menjaga daya beli masyarakat.
Selain itu, lanjut Wapres, Ziswaf (zakat, infak, sedekah, wakaf) juga menjadi instrumen yang efektif untuk pemberdayaan ekonomi umat. Ini diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan serta ketimpangan sosial ekonomi.
Discussion about this post