PT ASDP Indonesia Ferry terus memperkuat program pengembangan bisnis perseroan. Diantaranya melalui akselerasi program Cashless di seluruh cabang dalam mendukung digitalisasi bisnis penyeberangan serta proyek Bakauheni Harbour City.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspa Dewi mengatakan, pengembangan Kawasan Pariwisata terintegrasi Bakauheni Harbour City terus berproses. Proyek Game Changer ASDP seluas 214 Ha yang melibatkan kolaborasi bersama Pemprov Lampung, dan PT Hutama Karya ini tengah menyelesaikan beberapa milestone diantaranya Penetapan Status Kawasan sebagai Proyek Strategis Nasional, pembentukan perusahaan pengelola kawasan, finalisasi detail masterplan, serta perencanaan pengembangan infrastruktur kawasan.
“Pada pengembangan tahap pertama kawasan yang berada di lahan ASDP telah direncanakan pembangunan Masjid Bakauheni yang dapat menampung lebih dari 2000 jamaah, pembangunan Theme Park, dan Revitalisasi Taman Budaya Menara Siger,” katanya, di Jakarta, Kamis (22/7).
Adapun ground breaking tahap pertama ditargetkan mulai pada September 2021, dan diharapkan pada tahun 2022 sudah dapat dibuka dan dinikmati oleh masyarakat.
Selain itu, ASDP telah menerapkan metode pembayaran cashless secara 100 persen per Juli tahun 2021 di sejumlah pelabuhan antara lain di Sibolga, Batam, Surabaya, Ketapang, Lembar, Kayangan, dan Balikpapan. Metode cashless tersebut menggunakan kartu uang elektronik BRIZZI, Mandiri E-money, BNI TapCash, BCA Flazz dan bank transfer. Ditargetkan hingga tahun 2022 seluruh pelabuhan dan lintasan ASDP akan dapat melayani pembayaran secara cashless.
Untuk tahun 2021 ini, ASDP menargetkan dapat meraih total pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun dengan capaian laba bersih sebesar Rp 111,24 miliar. Adapun produksi penyeberangan pada tahun ini, ASDP membidik target penumpang yang dilayani sebanyak 5,9 juta orang, kendaraan roda 2 & 3 sebanyak 3,3 juta unit, kendaraan roda 4 sebanyak 2,9 juta unit, dan total barang yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton.
Discussion about this post