JAKARTA, KabarSDGs — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Kalimantan Selatan memasuki Februari 2021 untuk waspada dan siaga dalam tiga hari ke depan berpotensi hujan.
“Berdasarkan data per 2 Februari 2021, pukul 09.00 Wita, BPBD Provinsi Kalsel mencatat 11 wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota terdampak banjir,” jelas prakirawan BMKG Kiki dalam keterangan resmi yang diterima KabarSDGs, Rabu (3/2/2021).
Sementara itu, berbagai kondisi sebagai pemicu meluasnya banjir yang mengakibatkan puluhan ribu warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pantauan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat adanya perubahan penutupan lahan dari hutan kering ke perkebunan. Ini termasuk aktivitas tambang yang berlangsung dari 1990 sampai dengan 2019.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyatakan, saat ini warga yang masih mengungsi berjumlah 28.379 jiwa. Sedangkan korban jiwa, BPBD mencatat 24 warga meninggal dunia dan 3 hilang.
Pemerintah provinsi pun memperpanjang status tanggap darurat bencana selama 7 hari, terhitung 28 Januari hingga 3 Februari 2021.
Menurut dia, Balai Wilayah Sungai Kalimantan memiliki kegiatan pengendalian banjir yang akan dilakukan pada tahun 2021, di antaranya Bendungan Riam Kiwa dengan manfaat untuk mereduksi banjir di Sungai Martapura, serta Normalisasi Kanal Banjir dan Kolam Regulasi dengan manfaat untuk mereduksi banjir di Sungai Barabai.
Sementara itu, katanya, BPBD Provinsi melakukan berbagai upaya penanganan darurat. Lebih dari 1.600 personel gabungan, bahkan dukungan sumber daya dari BPBD tetangga, terlibat dalam upaya penanganan darurat, seperti penyelamatan dan evakuasi, distribusi bantuan, pelayanan kesehatan dan dapur umur.
Mengutip pernyataan pakar ekonomi dari Departemen Geofisika dan Meteorologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Perdinan, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya mengatakan, ketika berbicara banjir, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni lokasi, durasi dan luasan. Hal ini penting karena berimplikasi pada dampak yang ditimbulkan.
“Intervensi sains dan teknologi untuk penanggulangan bencana merupakan hal yang penting dan ke depan perlu penelitian terkait kontribusi faktor terhadap banjir di suatu wilayah,” ujarnya.
Discussion about this post