• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
18 May 2022
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY KESRA

Pilot Chinook Gunakan ‘Precision Long Line’ Bawa Bantuan Gempa Sulbar

Tembus medan berat untuk sampai desa terisolasi pascagempabumi Sulbar

by Humairah Mufidah
30 January 2021
Pilot Chinook Gunakan ‘Precision Long Line’ Bawa Bantuan Gempa Sulbar

Helikopter Chinook dan kru siap-siap membawa bantuan ke desa tujuan yang terdampak gempabumi M6,2, Sabtu (30/1/2021) Foto: Humas BNPB

16
SHARES
100
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

MAMUJU, KabarSDGs – Pengiriman bantuan logistik membutuhkan efisiensi waktu, khususnya untuk mencapai daerah terisolir. Ini ditunjukkan dengan penggunaan helikopter Chinook yang dioperasikan BNPB dalam pengiriman bantuan ke Desa Kalobang dan Lemo-Lemo di Sulawesi Barat (Sulbar).

Keahlian pilot yang handal menjadi salah satu penentu keberhasilan operasi udara dengan teknik precision long line atau sling load ini. Teknik ini menggantungkan barang bantuan dengan tali yang tepat di bawah badan helikopter. Helikopter ini mampu mengangkut muatan hingga berat 4.000 ton.

BACA JUGA

No Content Available

Selain faktor berat muatan, pilot juga harus memperhitungkan kecepatan angin dan cuaca sepanjang rute tujuan. Cuaca di wilayah Sulawesi Barat sangat cepat berubah sehingga pilot membutuhkan presisi data terkait kondisi tersebut.

Di samping itu, teknik _sling load_ digunakan helikopter untuk operasi pada area yang dapat dikategorikan berisiko tinggi. Hal tersebut disampaikan instruktur precision long line, Ariel Arief Machmud, yang membantu dalam koordinasi operasi udara helikopter Chinook BNPB.

“Karena pilot yang sewajarnya terbang melihat ke depan, sedangkan dengan teknik ini mau tidak mau harus lihat ke bawah. Sebuah persepsi teknik terbang yang di luar kelaziman pada umumnya pilot pesawat maupun heli manapun,” ujar Ariel melalui pesan digital yang diterima KabarSDGs, Sabtu (30/1/2021).

Persiapan pengiriman bantuan logistik dengan teknik ini berbeda dibandingkan dengan memasukkan barang bantuan ke dalam badan helikopter.

Pada pengiriman dengan teknik precision long line terlebih dahulu barang-barang bantuan diletakkan pada alas jaring berbobot 200 kg. Alas jaring kemudian ditutup dengan jaring lainnya untuk saling terikat. Setelah itu pengait dipasangkan tepat di tengah diameter muatan.

Tak hanya kehandalan pilot, kecepatan personel di darat juga berperan dalam operasi pengiriman bantuan melalui udara ini. Personel Satuan Tugas (Satgas) TNI AU dengan cepat mempelajari teknik merajut jaring dan melepas pengait tali sling load dengan cepat dan tepat. Sebelum dropping bantuan ini, sebanyak tiga personel telah siap terlebih dahulu di titik pendaratan barang bantuan.

Saat bantuan menyentuh tanah, tiga personel ini dengan sigap melepaskan pengait. Sejumlah warga sudah siap membantu untuk mengeluarkan barang muatan dari jaring. Setelah selesai, jaring pun dikaitkan kembali ke pengait tali yang dibawa helikopter.

Hari Jumat lalu (29/1/2021), helikopter bermesin ganda ini berhasil mendaratkan bantuan dengan berat total 8 ton di dua desa terdampak gempa M6,2. Kedua desa, Desa Kalobang dan Lemo-lemo, merupakan desa terisolir yang berada di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Pada pengiriman kedua, helikopter Chinook tak perlu mendarat. Tali pengait diterima oleh personel darat untuk memasangkan antar pengait tali dengan pengait muatan. Dengan cepat barang bantuan terangkat dan sekejap meninggalkan lokasi Bandar Udara Tampa Padang.

Sebelum beroperasi di Mamuju pada Jumat kemarin, helikopter ini mengudara dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Chinook mengambil bantuan logistik dari sana dan harus melalui perjalanan yang berat dari Kendari menuju Mamuju. Ariel menceritakan kru helikopter menembus medan berat.

“Ini perjuangan yang harus kami lalui menembus medan Kendari menuju Mamuju lalu kembali ke Makassar,” ujar Ariel.

Saat itu, helikopternya harus melalui cuaca buruk. Risiko yang dapat dihadapi apabila menghadapi cuaca buruk, Ariel mengatakan “Jarak pandang, rintangan, seperti gunung, bangunan tinggi, tiang dan kabel listrik, antena BTS.”

Helikopter Chinook bertipe CH47D dan berkode Reg. N303AJ telah berperan dalam misi penanggulangan bencana di Tanah Air. Chinook merupakan helikopter berbadan besar dengan bobot kosong mencapai 10.185 kg. Nama helikopter yang diambil dari nama suku Indian ‘Chinook’ dikembangkan Amerika Serikat sejak 1957.

Sabtu ini (30/1), Chinook diagendakan untuk melakukan pengiriman bantuan logistik dengan teknik yang sama menuju Desa Panggalo, Kecamatan Ulumanda, dan Desa Pangasaan, Kecamatan Tapalang Barat, di wilayah Sulawesi Barat.

 

 

Share6SendTweet4
Previous Post

Hotel 88 Mangga Besar Sediakan Angpao Spesial Imlek

Next Post

BNPB Raih Penghargaan Dari WCO

Next Post
BNPB Raih Penghargaan Dari WCO

BNPB Raih Penghargaan Dari WCO

Helikopter BNPB Evakuasi Warga Sakit Terisolir Pascagempa Sulbar

Helikopter BNPB Evakuasi Warga Sakit Terisolir Pascagempa Sulbar

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Raih Penghargaan Bergengsi dari ACI

Kebutuhan Pesawat di Indonesia Tinggi, Maskapai Diminta Komunikasi dengan Boeing

18 May 2022
Indonesia Ditawari jadi Anggota Tetap Dewan ICAO

Indonesia Ditawari jadi Anggota Tetap Dewan ICAO

18 May 2022
Jalan Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Beroperasi 2024, Permudah Akses Wisata ke Tanjung Lesung

Jalan Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Beroperasi 2024, Permudah Akses Wisata ke Tanjung Lesung

18 May 2022
Program Sekolah Unggulan Jakarta, SMK 24 Jakarta Jadi Percontohan

Program Sekolah Unggulan Jakarta, SMK 24 Jakarta Jadi Percontohan

18 May 2022
Produsen Minuman Manfaatkan Energi Terbarukan

Produsen Minuman Manfaatkan Energi Terbarukan

18 May 2022

POPULAR

  • Indonesia FoLU Net-Sink 2030, Komitmen Pemerintah untuk Penanganan Isu Perubahan Iklim

    Indonesia FoLU Net-Sink 2030, Komitmen Pemerintah untuk Penanganan Isu Perubahan Iklim

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Salatiga Didukung Sebagai Kota Destinasi Gastronomi

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Tanah Alun-alun Utara Yogyakarta Mulai Direnovasi

    46 shares
    Share 18 Tweet 12
  • Siti Salamah Membawa Pemulung Ke Level Lebih Baik

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • UNICEF: Ketersediaan Air Bersih Dunia Mengkhawatirkan

    93 shares
    Share 37 Tweet 23

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.