JAKARTA, KabarSDGs – Puluhan kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah dikepung banjir sejak Jumat (4/12/2020) hingga Minggu (6/12/2020) saat ini.
Banjir tersebut dipicu salah satunya, curah hujan yang berintensitas tinggi di wilayah Aceh Utara dan Bener Meriah pada Jumat (4/12), sekitar pukul 19.45 WIB. Hujan yang deras menyebabkan debit Sungai Krueng Jambo Aye meluap. Sehari berikutnya (5/12), sungai-sungai lain mengalami hal serupa, seperti Krueng Keureuto, Pirak, Peto, Pase, Senom dan Sawang. Sebanyak 23 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 50 hingga 200 cm.
“Hujan tak hanya menyebabkan hujan tetapi tanah longsor di Kecamatan Paya Bakong dan Langkahan. Banjir dan longor ini tidak menimbulkan korban jiwa namun menyebabkan pengungsian di 15 titik,” jelas Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangan tertulis yang diterima KabarSDGs, Minggu (6/12/2020).
Kecamatan lain yang terdampak di dua kabupaten yaitu di Kecamatan Tanah Jambo Aye (7 desa), Kecamatan Matangkuli (22), Pirak Timur (6), Kecamatan Langkahan (4), Kecamatan Kuta Makmur (1), Kecamatan Syamtalira Bayu Utara (8), Kecamatan Seunuddon (6), Kecamatan Tanah Luas (3) Kecamatan Syamtalira Aron (2), Kecamatan Baktiya Barat (6), Kecamatan Geureundong Pase (1) dan Kecamatan Paya Bakong (1).
Menurut Raditya, jumlah warga yang mengungsi dan korban serta kerugian materiil di wilayah terdampak masih dalam pendataan Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah. Data sementara tercatat 762 KK dari beberapa desa telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Saat ini seorang warga yang mengalami luka patang tulang telah dirujuk rumah sakit setempat. Korban luka akibat potohn tumbang ini terjadi di Gampong Leubok Mane, Kecamatan Langkahan,” ujarnya.
Raditya mengatakan, merespon kejadian yang meluas ini, BPBD setempat mengidentifikasi kebutuhan mendesak seperti peralatan evakuasi seperti rubber boat, tenda keluarga, selimut dan sembako.
“BPBD telah meminta para camat dan perangkat di tingkat administrasi untuk segera melaporkan perkembangan penanganan di wilayahnya. BPBD terus memantau situasi di lapangan serta melakukan upaya penanganan darurat,” jelasnya.
Raditya menyebutkan informasi terkini menyebutkan kondisi debit air meningkat. Ada potensi kondisi banjir meluas ke wilayah kecamatan lain di Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah. Hal tersebut dipicu oleh hujan yang masih mengguyur tadi malam (5/12).
Discussion about this post