KABUPATEN BEKASI, KabarSDGs – Nimah (67) tak kuasa menahan haru bercampur bahagia setelah akhirnya bisa merasakan dan menggunakan air bersih yang keluar dari kedalaman 102 meter di bawah tanah. Suaranya yang bergetar tampak begitu jelas, disusul air mata yang menetes dari bola matanya.
Seumur-umur, baru kali ini ia bisa mengakses air bersih. Pasalnya, Nimah yang warga asli setempat, sejak kecil hanya menggunakan air sungai Ciherang yang melintas di kampungnya, Kampung Cabangdua, Desa Lenggahsari, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.
Sungai Ciherang, sejak dahulu bisa dibilang merupakan satu-satunya sumber air bersih di kampung tersebut. Nimah hapal betul bagaimana ia biasa melakukan aktivitas mandi, mencuci, kakus, bahkan berwudhu menggunakan air sungai.
Pernah suatu waktu, ketika wudhunya batal Nimah harus bulak-balik ke sungai yang jaraknya kurang lebih 10 meter dari lokasi mushollah. Karena itu, shalat jamaahnya tertinggal hingga dua rakaat.
“Dari dulu kita pakai (air) di kali. Kalau bulan puasa abis buka itu kan pada kenyang, buang air besar, buang air kecil, wudhu juga di kali. Abis gimana engga ada lagi (sumber air bersih),” ujar Nimah, seperti dinukil dari siaran pers ACT Bekasi, Minggu (6/12/2020).
Keluhan yang sama juga dirasakan oleh warga lain, Simah (68). “Saya kecil di sini, dari dulu memang ngambilnya di kali, buang air besar, air kecil, wudhu, ya baringan (barsama-sama) itu. Sambil bakal nyawah. Jadi dari jaman dulu susah air,” kata Simah.
Kini, Nimah dan Simah mengaku sangat bahagia setelah adanya sumur wakaf dan MCK yang lebih layak. Masing-masing dari mereka beserta keluarga kini tidak perlu khawatir akan sulitnya air bersih terutama untuk wudhu.

“Alhamdulillah banget, bersyukur banget, girang banget saya. Kalau ada (sumur) ini, kalau batal lagi shalat ya bisa cepet-cepet ambil wudhu lagi. Bisa buat buang air jadi gampang. Makasih banget, girang semua masyarakat di sini. Insya Allah biar berkah, anak-anak kalau shalat biar makin banyak,” tutup Nimah.
Sumur Wakaf yang dibangun di Mushollah Nurul Huda, Lenggahsari, Cabangbungin tersebut diresmikan oleh Kepala Cabang ACT Bekasi Ishaq Maulana bersama salah satu pewakif, Hijab Hayuri yang diwakili oleh Owner, Ahmad Mukhlisin.
“Alhamdulillah Aksi Cepat Tanggap Bekasi bersama warga dan para pewakif telah merampungkan pembangunan Sumur Wakaf. Jadikan ini momentum untuk menjadikan desa kita, masjid kita, lingkungan kita untuk jadi lebih baik, lebih bermanfaat, serta membawa keberkahan dan perubahan bagi warga sekitar,” kata Ishaq, Jumat (5/12).
Iapun mengajak masyarakat untuk terus mendukung program sumur wakaf Global Wakaf – ACT Bekasi. Sebab, masih banyak warga yang membutuhkan akan akses air bersih dan MCK yang layak pakai.
“Mari bersama Global Wakaf – ACT Bekasi kita hadirkan solusi konkret untuk atasi krisis air bersih dengan sumur wakaf, yang bisa masyarakat dukung melalui tautan https://indonesiadermawan.id/BangunSumurSegarajaya,” ujar Ishaq.
Discussion about this post