JAKARTA, KabarSDGs – Bandara Soekarno-Hatta memperketat pengawasan kesehatan terhadap awak dan penumpang pesawat yang tiba dari luar negeri, maupun yang melalukan perjalanan dalam negeri. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit cacar monyet (monkeypox).
Pengawasan kesehatan ini dilakukan secara bersama oleh seluruh lintas sektor yang ada di Bandara Soekarno-Hatta, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno-Hatta (KKP Kementerian Kesehatan), PT Angkasa Pura II, maskapai dan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Kepala KKP Kelas I Bandara Soekarno-Hatta Darmawali Handoko mengatakan, pengawasan kesehatan dilakukan dengan pengamatan visual. Akan dilakukan pengawasan, apakah ada gejala monkeypox, pada awak dan penumpang pesawat internasional, yang baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta
Dr Darmawali menjelaskan, gejala utama Monkeypox adalah adanya ruam merah kulit di sekitar wajah dan anggota badan lainnya, serta adanya bengkak kelenjar getah bening di area sekitar leher. Selain itu gejala yang mungkin saja terjadi
antara lain suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius, nyeri sendi dan otot, serta tampak kurang sehat.
“Hal ini berbeda dengan Covid dimana demam masih menjadi salah satu gejala utama, ” jelas dr. Darmawali Handoko.
Pengawasan terhadap tanda dan gejala visual tersebut sebagian besar juga dapat terdeteksi, pada saat pelaku perjalanan melakukan proses check-in. Seperti saat memproses keberangkatan dan pemeriksaan security kedua, setelah proses check-in.
Pelaku perjalanan akan diminta untuk membuka masker dan proses pemeriksaan Imigrasi saat pelaku melakukan pemeriksaan paspor. Hal ini termasuk juga dengan awak pesawat yang harus melalui thermal scanner dan pengamatan secara visual.
Lebih lanjut, dr. Darmawali Handoko menuturkan, apabila petugas bandara menemukan tanda dan gejala Monkeypox dapat langsung melaporkan kepada petugas KKP dan petugaa KKP akan melakukan pemeriksaan mendalam.
Jika mengarah kepada gejala Monkeypox maka penumpang maka akan dilakukan prosedur tatalaksana dan dirujuk ke rumah sakit jika diperlukan.
KKP Kemenkes bersama dengan seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta juga melakukan sosialisasi terkait pencegahan penyebaran monkeypox.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan, AP II sebagai pengelola bandara mendukung penuh upaya pencegahan penyebaran monkeypox.
Penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta saat ini dilayani melalui Terminal 3. Di Terminal 3 sudah dilengkapi thermal scanner, yang dapat mendeteksi suhu tubuh setiap awak dan penumpang pesawat secara bersamaan.
Awak dan penumpang pesawat ketika baru mendarat dari luar negeri dipastikan akan melalui thermal scanner tersebut dan pengamatan secara visual. Ketika diketahui ada awak dan penumpang dengan suhu di atas yang telah ditetapkan, maka thermal scanner akan memberi peringatan kepada personel KKP Kemenkes.
Bandara Soekarno-Hatta juga menyiapkan ruang isolasi yang dilengkapi berbagai peralatan dan perlengkapan guna tempat isolasi apabila ada awak dan penumpang pesawat yang suspek terpapar monkeypox.
Discussion about this post