JAKARTA, KabarSDGs – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, dalam konteks pemberantasan korupsi dan integritas, mencari pemimpin baru yang kuat adalah tantangan yang dihadapi dalam pemilu 2024.
“Ini tidak ada hubungan dengan penilaian kalangan tertentu bahwa pemerintahan menyerah dan gagal, karena sudah banyak kemajuan yang kita capai, dan Pemilu 2024 sudah pasti dilakukan dan tidak ada penundaan,” kata Mahfud MD saat membawakan keynote speech dengan topik ‘menjaga integritas bangsa’ pada webinar Sosialisasi Survei Penilaian Integritas (SPI) yang diselenggarakan oleh KPK pada Rabu (27/4)
Mahfud MD menjelaskan, ada dua tantangan besar yang harus dihadapi oleh Indonesia tahun 2024 yakni, polarisasi sub ideologi dalam pembelahan ikatan primordial dan lemahnya penegakan hukum, termasuk maraknya korupsi karena birokrasi di Indonesia ini integritasnya masih lemah. Menurutnya, itu tantangan bangsa Indonesia dari waktu ke waktu, bukan kegagalan pemerintah saat ini.
Ia menjelaskan, persoalan integritas ini adalah tantangan dari waktu ke waktu, bukan hanya pada era Presiden Jokowi, tapi juga era Presiden SBY, era Presiden Megawati, dan era Presiden Gus Dur.
Sehingga, lanjunya, 2024 harus dipersiapkan strong leader yang demokratis agar Indonesia tidak menghadapi keadaan integritas yang lebih buruk, sehingga harus diantisipasi dari sekarang.
“Kita tidak menyerah dan terus memperbaiki. Pemerintah saat ini tidak gagal, sebab menurut survei Kompas, indeks kepercayaan publik naik ke 73 persen, tertinggi sejak 2015. Indeks penegakan hukum dari 49,1 pada 2019 menjadi 65 pada Maret 2022,” tegas Mahfud MD.
Ia menambahkan, lemahnya penegakan hukum, meskipun sekarang jauh lebih baik dari tahun 2019, telah menggerogoti lembaga-lembaga hukum, dan mengancam integritas keutuhan bangsa ini.
Oleh karena itu, ujar Mahfud, penilaian integritas birokrasi yang dilakukan oleh KPK ini sangat penting, sebagai bagian dari penegakan hukum yang komprehensif. Dengan sasaran pembenahan di bidang organisasi, manajemen, dan SDM.
“Itu tapi tidak cukup, dibutuhkan kesadaran kolektif bahwa negara ini terancam kalau kita tidak berubah bersama-sama membangun integritas, jika ini tidak dilakukan, maka masa depan kita masih dipertanyakan,” pungkas Mahfud.
Discussion about this post