Jakarta, KabarSDGs.com – Peran masyarakat menjadi faktor penting dalam mewujudkan perjalanan mudik yang selamat, aman, nyaman, sehat, dan juga bertanggung jawab.
Hal ini mengemuka dalam diskusi kelompok terpumpun atau Focuss Group Disscussion (FGD) bertema “Kupas Tuntas Angkutan Lebaran” yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub secara virtual di Jakarta, Kamis (31/3).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pada tahun ini pemerintah memutuskan untuk mengizinkan masyarakat untuk melakukan mudik di tengah pandemi Covid-19.
Masyarakat boleh melakukan perjalanan dengan semua moda transportasi, tanpa harus melakukan tes PCR atau antigen, dengan syarat sudah menjalani vaksin dosis lengkap dan booster.
Berdasarkan survey dari Badan Litbang Perhubungan, keinginan masyarakat untuk melaksanakan perjalanan selama libur lebaran sangat tinggi.
“Hal ini sangat dimaklumi setelah selama dua tahun terakhir ini dilakukan pembatasan perjalanan selama libur lebaran,” kata Menhub Budi.
Animo yang tinggi ini harus diiringi dengan kesiapan sarana dan prasarana transportasi yang selamat, aman, nyaman, sehat, di tengah pandemi Covid-19.
Meskipun tingkat penyebaran Covid-19 semakin menurun, namun harus tetap diwaspadai, mengingat pengalaman sebelumnya bahwa meningkatnya mobilitas di hari libur nasional atau keagamaan, selalu diikuti dengan peningkatan kasus.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengimbau, masyarakat segera memenuhi dosis vaksinasi lengkap maupun booster sekurang-kurangnya empat minggu, sebelum mudik.
Cakupan imunitas masyarakat di daerah tujuan mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat harus tinggi.
“Para pemudik yang bertanggung jawab, akan memastikan mereka sehat dengan cara melakukan testing dan menjaga kesehatannya dengan disiplin menerapkan prokes,” jelas Wiku.
Berdasarkan hasil dari dua kali survei online yang dilakukan Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub), potensi pergerakan orang selama Angkutan Lebaran Tahun 2022, sebanyak 79.4 juta orang akan melakukan perjalanan ke luar kota.
Discussion about this post